Setelah mereka dijinakkan, ayam-ayam itu mulai diangkut pertama kali melintasi wilayah Asia dan kemudian ke seluruh Mediterania sepanjang rute yang digunakan oleh pedagang Yunani, Etruscan, dan Venisia.
Dari hasil penelitian ini tergambar jelas bahwa budidaya padi lahan kering saat itu merupakan jembatan yang memungkinkan dilakukannya domestikasi ayam liar. Hasil domestikasi yang dilakukan oleh petani saat itulah yang menghasilkan ayam ayam modern yang menyebar ke seluruh bagian di muka bumi ini.
Bukan Sekedar Penghasil Telur dan Daging
Para peneliti juga membuktikan bahwa tujuan awal domestikasi pada awalnya bukan untuk tujuan dikonsumsi tapi lebih kepada estetika.
Di era zaman besi kedudukan ayam sangat dhormati. Hal ini terbukti bahwa ayam dikubur utuh tidak disembelih sebagai bagian dari upacara pemakaman manusia, Bahkan berdasarkan fosil yang ditemukan ayam tidak jarang dikubur bersama pemiliknya.
Dari catatan sejarah daging dan telur ayam mulai dipopulerkan sebagai makanan di masa kekaisaran Romawi. Kebiasaan mengkonsumsi daging dan telur ayam ini akhirnya menyebar ke seluruh dunia sehingga saat ini ayam merupakan salah satu sumber protein yang paling terjangkau.
Hasil peneltian ini menegaskan kembali bahwa kebaradaan ayam liar dan sejarah domestikasinya sangat erat dengan kehidupan manusia.
Sejarah membuktikan bahwa ayam tidak hanya sekedar sebagai bahan makanan semata namun terkait erat dengan budaya yang mengakar di masyarakatt dan keberadaannya sangat dihormati.
Rujukan: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H