Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buku Matematika SD yang Dituduh sebagai Propaganda Politik

31 Mei 2022   11:41 Diperbarui: 31 Mei 2022   17:02 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi yang dianggap tidak menggambarkan tipikal  wajah lokal. Sumber: Weibo 

Matematika merupakan salah satu mata ajaran universal yang diberikan pada siswa di seluruh dunia. 

Mamang ada berbagai macam cara untuk membuat mata ajaran matematika yang dianggap sulit untuk dipelajari menjadi lebih menarik sehingga siswa tertarik untuk mempelajarinya.

Salah satu cara ini adalah mencantumkan  ilustrasi di beberapa bagian buku wajib matematika dengan ilustrasi kekinian  yang menarik minat siswa untuk membaca dan mempelajarinya.

Buku matematik yang kini menjadi perbincangan dan debat  hebat di dunia maya adalah buku wajib matematika yang biasa digunakan untuk siswa Sekolah Dasar di Tiongkok. Buku wajib ini diterbitkan oleh penerbit yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah Tiongkok.

Penerbit yang benama People's Education Press ini merupakan penerbit terbesar yang menerbitkan hampir semua buku wajib di Tiongkok dan telah lama berdiri yaitu pada tahun 1950.

Buku yang ramai diperdebatkan ini sebenarnya sudah cukup lama dipublikasikan dan diedarkan keseluruh Tiongkok  sejak tahun 2013 lalu tanpa ada yang mempersoalkannya  sampai dengan minggu ini ketika nitizen ramai memperdebatkannya.

Hal yang ramai diperdebatkan bukan isi materi pelajaran matematika nya namun ilustrasi yang ada pada buku tersebut.

Ilustrasi di buku tersebut menggunakan gaya manga dengan menggambarkan keceriaan, keseharian  dan antusias siswa sekolah dasar untuk mempelajari matematika.

Namun sayangnya ilustrasi yang ada di buku tersebut dinilai nitizen sebagai bentuk infiltrasi politik pro Amerika karena karakter manga yang ada di buku tersebut bukan menggambarkan tipikal  siswa tiongkok namun profil wajahnya kebarat baratan.

Profil wajah yang dianggap merupakan infiltrasi budaya Amerika ini menggambarkan siswa dengan dahi dan bentuk mata yang lebih lebar yang bukan mencerminkan tipikal siswa Tiongkok. 

Pose pose siswa dalam ilustrasi ini dinilai oleh nitizen kental pengaruh baratnya jika dilihat dari gaya tangan dan jari yang diacungkannya.

Ilustrasi yang dianggap tidak menggambarkan tipikal  wajah lokal. Sumber: Weibo 
Ilustrasi yang dianggap tidak menggambarkan tipikal  wajah lokal. Sumber: Weibo 

Beberapa ilustrasi juga mengambarkan siswa yang memiliki rambut keriting dan menggunakan pakaian kebarat baratan.

Salah satu Ilustrasi buku matematika yang ramai diperdebatkan adalah ilustrasi seorang anak laki laki  yang menggunakan celana ketat yang tampak seperti menonjolkan alat kelaminnya.  Hal ini tnetunya snagt bertentangan dengan budaya lokal yang berlaku.

Ilustrasi yang menggambarkan penonjokan kelamin siswa. Sumber: Weibo. 
Ilustrasi yang menggambarkan penonjokan kelamin siswa. Sumber: Weibo. 

Ilustrasi yang juga dianggap sebagai infiltrasi budaya barat adalah ilustrasi yang menggambarkan suasana  siswa yang sedang bermain  dimana ada anak laki laki menaruh tangannya pada dada siswa perempuan sementara   anak laki laki lainnya  yang dilustrasikan sedang menarik rok siswa perempuan.

Ilustrasi lain yang menghebohkan. Sumber: Guardian 
Ilustrasi lain yang menghebohkan. Sumber: Guardian 

Demikian juga ada ilustrasi seorang siswa perempuan yang sedang bermain lompat tali yang kelihatan celana dalamnya.

Ilustrasi yang menggambarkan siswa perempuan yang tampak celana dalamnya ketika sedang bermain. Sumber Weibo. 
Ilustrasi yang menggambarkan siswa perempuan yang tampak celana dalamnya ketika sedang bermain. Sumber Weibo. 

Pada ilustrasi lainnya  yang dinilai  nitizen sebagai upaya menyusupkan budaya Amerika adalah pakian siswa SD yang ada di ilustrasi menggunakan pakaian dengan  warna dan  pola strip dan bintang mirip dengan bendera Amerika, sementara pada  ilustrasi lainnya ada  gambar bintang pada bendera Tiongkok tidak digambarkan dengan akurat.

Ilustrasi bendera Tiongkok yang tidak akurat. Sumber; Weibo 
Ilustrasi bendera Tiongkok yang tidak akurat. Sumber; Weibo 

Ilustrasi buku yang dianggap tidak mencerminkan Tiongkok ini mengundang puluhan juta orang untuk berkomentar ketika ada nitizen yang mempublikasikan ilustrasi ini di Weibo, jumlah komentar yang terkait dengan ilustrasi ini  kini sudah mencapai 190 juta komentar.

Salah satu arah diskusinya adalah adanya inflitrasi budaya barat dan Amerika  yang masuk dalam sendi kehidupan Tiongkok sejak usia dini. Ilustrasi ini dianggap dapat mempengaruhi pola pikir siswa SD terkait akar budayanya.

Nitizen mempertanyakan kenapa pemerintah tidak sadar akan adanya ilustrasi yang tidak sesuai dengan budaya Tiongkok ini padahal buku ini sudah beredar sejak tahun 2013 lalu.

Sentimen anti barat di Tiongkok utamanya Amerika memang memuncak akhir akhir ini ditengah tengah ketegangan politk antara Tiongkok dan Amerika beserta sekutunya.

Oleh sebab itu dapat dimengerti bahwa ilustrasi yang kelihatannya sederhana ini berkembang menjadi masalah propaganda politik.

Sebagai akibat dari kegaduhan ini akhirnya pihak berwenang di Tiongkok memutuskan untuk menelaah kembali dan memerintahkan  untuk merevisi   buku matematika ini dan juga buku buku wajib lainnya secara nasional terkait  adanya dugaan terjadinya infiltrasi barat.

Kejadian ini tentunya dapat dianggap sebagai suatu bentuk kelalaian bagi pihak yang diberi tugas untuk "mengawasi" isi buku.

Disamping itu pemerintah Tiongkok memerintahkan penelaahan yang mendalam untuk semua buku wajib yang beredar agar mencerminkan pengertian akan budaya yang telah mengakar dan sesuai dengan selera publik.

Tiongkok di bawah pemerintahan presiden Xi memang melarang buku teks dan novel dari barat di level Sekolah dasar dan Sekolah Menengah.

Kegaduhan terkait ilustrasi buku matematika ini memang mengundang kemarahan nitizen dan kemarahan tersebut ditujukan pada pembuat ilustrasinya.

Sang illustrator ini kini dituduh  nitizen secara sengaja menggambar ilustrasi sebagai wahana infilitrasi budaya Amerika sekaligus sebagai mata mata CIA.

Keabsahan tuduhan nitizen terakit adanya  ilfiltrasi budaya barat dengan target siswa usia dini di Tiongkok memang masih dapat diperdebatkan kebenarannya dan tentunya akan berbeda jika ditinjau dari sudat pandang yang berbeda.

Dari sudut pandang karya seni ilustrasi yang ada di dalam buku matematika ini dapat saja dianggap sebagai terobosan baru dalam upaya untuk meningkatkan minat siswa pada mata ajaran matematik. Disamping itu ilustrasi ini dapat juga dipandang sebagai upaya meluaskan pandangan dan pemahaman siswa bahwa di negara lain ada hal yang berbeda.

Namun di sisi lain jika sudah dikaitkan dengan politik dan propaganda maka keberadaan ilustrasi di buku matematika SD ini dapat saja diintepretasikan lain yang dianggap dapat mengancam budaya dan ketahanan negara.

Semoga kehebohan ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.

Rujukan : satu, dua, tiga empat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun