Ilustrasi buku yang dianggap tidak mencerminkan Tiongkok ini mengundang puluhan juta orang untuk berkomentar ketika ada nitizen yang mempublikasikan ilustrasi ini di Weibo, jumlah komentar yang terkait dengan ilustrasi ini  kini sudah mencapai 190 juta komentar.
Salah satu arah diskusinya adalah adanya inflitrasi budaya barat dan Amerika  yang masuk dalam sendi kehidupan Tiongkok sejak usia dini. Ilustrasi ini dianggap dapat mempengaruhi pola pikir siswa SD terkait akar budayanya.
Nitizen mempertanyakan kenapa pemerintah tidak sadar akan adanya ilustrasi yang tidak sesuai dengan budaya Tiongkok ini padahal buku ini sudah beredar sejak tahun 2013 lalu.
Sentimen anti barat di Tiongkok utamanya Amerika memang memuncak akhir akhir ini ditengah tengah ketegangan politk antara Tiongkok dan Amerika beserta sekutunya.
Oleh sebab itu dapat dimengerti bahwa ilustrasi yang kelihatannya sederhana ini berkembang menjadi masalah propaganda politik.
Sebagai akibat dari kegaduhan ini akhirnya pihak berwenang di Tiongkok memutuskan untuk menelaah kembali dan memerintahkan  untuk merevisi  buku matematika ini dan juga buku buku wajib lainnya secara nasional terkait  adanya dugaan terjadinya infiltrasi barat.
Kejadian ini tentunya dapat dianggap sebagai suatu bentuk kelalaian bagi pihak yang diberi tugas untuk "mengawasi" isi buku.
Disamping itu pemerintah Tiongkok memerintahkan penelaahan yang mendalam untuk semua buku wajib yang beredar agar mencerminkan pengertian akan budaya yang telah mengakar dan sesuai dengan selera publik.
Tiongkok di bawah pemerintahan presiden Xi memang melarang buku teks dan novel dari barat di level Sekolah dasar dan Sekolah Menengah.
Kegaduhan terkait ilustrasi buku matematika ini memang mengundang kemarahan nitizen dan kemarahan tersebut ditujukan pada pembuat ilustrasinya.
Sang illustrator ini kini dituduh  nitizen secara sengaja menggambar ilustrasi sebagai wahana infilitrasi budaya Amerika sekaligus sebagai mata mata CIA.