Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mewaspadai Kabangkitan Wabah Campak

29 April 2022   12:16 Diperbarui: 29 April 2022   12:20 2818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Munculnya bintik putih di balik dagu dan bibir.Photo: nhs.uk   

Hal lain yang juga perlu diwaspadai adalah penyakit campak ini umumnya menyerang anak anak dan jika tidak ditangani akan menimbulkan komplikasi yang berakibat sangat serius seperti kebutaan, pembengkakan otak, diare, dan infeksi pernafasan yang parah.

Jika ibu sedang hamil terkena virus ini dapat mengakibatkan keguguran, lahirnya bayi prematur dan bobot bayi yang rendah.

Menurut WHO cara yang paling efektif untuk menekan  penyebaran penyakit campak ini adalah melalui  vaksinasi.  Oleh sebab itu agar terhindar dari penyebaran campak maka tingkat vaksinasi campak yang ideal untuk suatu negara adalah 95% dengan dua dosis.

Cara menghindari penyebaran virus campak ini adalah dengan cara mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air hangat, menggunakan tissue untuk menutup hidung dan  mulut jika batuk atau bersin.

Semakin Mengkhawatirkan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya curahan tenaga, pikiran dan  perhatian terhadap Covid-19 menyebabkan banyak negara di dunia lengah dan mengabaikan program vaksinasi campak ini, sehingga kasus campak dunia meningkat dengan sangat tajam.

Wilayah yang menjadi hot spot terjadinya campak ini adalah di Afrika dan Mediterania.  Namun tentunya tidak menutup kemungkinan ledakan  penyakit campak ini akan semakin meluas dan mencapai Indonesia.

Hal lain yang juga mengkhawatirkan bahwa kasus tertinggi campak dunia ternyata terjadi di negara negara yang sedang dilanda konflik seperti misalnya Yaman, Afghanistan, Nigeria dan Ethiopia.

Konflik Rusia dan Ukrainia juga dikawatirkan akan membangkitkan  kembali wabah campak di Eropa karena di Ukraina pernah terjadi lonjakan kasus campak tertinggi yang terjadi pada tahun 2017-2019 lalu. Disamping itu WHO mencatat bahwa tingkat vaksinasi campak di Ukraina saat ini sangat rendah.

Bagaimana  dengan Indonesia?

Di tengah tengah pandemi Covid-19 yang sangat menguras dana, tenaga dan pikiran ini Indonesia tentu saja tidak dapat menghindari penyebaran virus campak ini jika tidak dipersiapkan dengan baik.

Selama ini program vaksinasi campak yang dilakukan di berbagai unit kesehatan seperti misalnya rumah sakit dan puskesmas memang telah berlangsung.  Namun ada kemungkinan program vaksinasi rutin  campak ini terganggu karena adanya program vaksinasi Covid-19 yang lebih mendesak dan diprioritaskan.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya suatu negara akan efektif untuk mencegah mewabahknya virus campak ini jika tingkat vaksinasi mencapi 95% dan vaksinasi telah dilakukan sebanyak dua kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun