Ada suasana dan kondisi yang sangat kontras ketika negara barat yang menyatakan dirinya sebagai pembela dan pejuang demokrasi dan Hak Asasi Manusia bersatu membela habis habisan Ukraina ketika Rusia mulai melakukan  invasi dengan masalah kronis berupa  kekerasan dan penindasan warga Palestina yang baru baru ini terjadi di Mesjid Al Aqsa.
Hasil kekerasan dan pendudukan pihak keamanan Israel di  masjid Al Aqsa ini mengakibatkan 152 warga palestina dan  3 tentara Israel mengalami luka luka.
Insiden ini tentunya menimbulkan kekhawatiran akan meluasnya ketegangan dan konfrontasi langsung antara warga Palestina dengan pihak keamanan Israel dan juga warga Israel seperti yang terjadi sebelumnya.
Ketegangan ini meningkat di bulan suci Ramadan yang bersamaan dengan perayaan paskah oleh warga Yahudi.
Tanda tanda kekerasan ini dalam beberapa minggu sebelum kejadian pendudukan masjid Al Aqsa ini memang sudah mulai tampak ketika terjadi serangkaian persitiwa berdarah yang terjadi di jalan jalan di wilayah pendudukan Israel.
Sejak bulan lalu saja pihak keamanan Israel telah menembak mati 29 warga Palestina yang melakukan penyerangan terhadap warga Israel yang menyebabkan 14 warga Israel meninggal dunia. Â Serangan ini terjadi di berbagai kota di Israel.
Akar Permasalahan
Komplek masjid Al Aqsa tentunya  tidak dapat dipisahkan dengan warga Palestina dan juga muslim dan muslimat pada umumnya karena merupakan salah satu tempat suci bagi umat Islam.
Posisi kompleks masjid Al Aqsa ini berada di kota tua di wilayah timur kota Jerusalem dan pada tahun 1967 lalu dalam perang Timur Tengah yang sangat singkat berhasil diduduki oleh Israel sampai saat ini.
Bagi muslim komplek ini dikenal sebagai al-Haram al-Sharif yang berarti suaka mulia, sedangkan bagi orang Yahudi dikenal sebagai Temple Mount yang memrupakan tempat suci bagi warga Palestina dan warga Yahudi.