Christopher Whalen yang merupakan  ahli paleontologi dari Museum Sejarah Alam Amerika New York ini memperhatikan dengan seksama lengan cumi-cumi yang telah menjadi fosil ini  dan melihat pengisap kecil yang menempel di batu. Keunikannya inilah yang membuat fosil ini sangat langka.
Diperkirakan Syllipsimopodi bideni hidup  menjelajahi lautan hampir 328 juta tahun yang lalu yang merupakan  nenek moyang tertua vampyropoda, kelompok cumi-cumi vampir dan gurita.
Nama Syllipsimopodi yang secara harafiah berarti "kaki yang dapat memegang" ini meggambarkan 10 lengan yang dimiliki cumi cumi ini yang dikategorikan sebagai cephalopoda tertua yang memiliki pengisap pada lengannya.
Sebagai gambaran cumi cumi vampir modern yang ada saat ini  sangat berbeda dengan Syllipsimopodi bideni karena lebih berkerabat dengan gurita dan memiiki 10 lengan dan dua filamen serabut.
Disamping keunikan jumlah lengan nya dan juga penghisapnya, fosil ini ternyata masih  memiliki kantong tinta.
Alasan utama pengabadian nama Joe Biden pada nama spesies cumi cumi vampir memang sudah dikemukakan atas jasa Joe biden dalam mendukung langkah  mengatasi perubahan iklim dan dukungan dananya untuk penelitian.
Pertanyaan yang muncul sekarang adalah apakah ada makna tersembunyi dibalik penamaan ini seperti misalnya penamaan amfibi mirip cacing buta yang mengubur kepalanya di pasir dinamai Donald Trump. Â Apakah perilaku spesies yang dinamai ini merupakan metafora orang yang diabadikan namanya?
Mengapa nama Joe Biden diabadikan untuk nama cumi cumi Vampir yang memiliki 10 lengan dengan penghisap?
Hanya waktu saja nanti yang bisa menafsirkan makna dibalik penamaan Syllipsimopodi bideni ini.
Rujukan :Â Nature Communications, satu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H