Dunia pendidikan yang selama ini dikenal netral dan menjunjung kekebasan akademik ternyata tidak imun terhadap pengaruh keberpihakannya pada perang Rusia-Ukraina.
Dunia pendidikan yang memiliki tugas menjaga nilai filosofis pendidikan untuk kemaslahatan umat manusia ini ternyata sudah mulai terkontaminasi perbedaan tajam dua kubu yaitu kubu pro yang disponsori oleh Amerika, Uni Eropa dan sekutu lainnya yang mendeklarasikan dirinya sebagai "super hero" sekaligus menggambarkan Putin dan Rusia sebagai "evil" yang harus dieliminasi dan diperangi sebagai musuh bersama dan kubu Rusia yang menggambarkan Amerika dan sekutunya yang menjadi dalang sekaligus manipulator yang menjadi penyebab perang.
Panasnya "perang tidak langsung" antara Amerika dan sekutunya dengan Rusia ini memang mulai terasa dalam dunia pendidikan.
Pemboikotan Kerjasama Akademis
Minggu ini Jerman telah mengumumkan bahwa semua kerjasama dengan Rusia di bidang pendidikan dan penelitian akan segera dihentikan.
Kementerian pendidikan Jerman menyatakan bahwa Rusia telah "membalikkan diri dari komunitas internasional" dengan menginvasi Ukraina dan melakukan "pelanggaran berat hukum internasional".
Namun tampaknya sikap para peneliti Jerman masih terbelah karena sebagain dari mereka masih akan melakukan kontak dengan peneliti Rusia secara individu.
Sementara pada saat yang bersamaan universitas dan para peneliti di Inggris tampaknya sebagian sudah mulai menyatakan sikapnya mendukung kebijakan pemerintahnya untuk memberikan sangsi pada Rusia.
Para peneliti di universitas-universitas Inggris kini sedang menghadapi era baru yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Pemberian sangsi ini tentunya akan berpengaruh pada kemitraan penelitian dan pendidikan yang selama ini terjalin dengan sangat baik dengan Rusia utamanya dalam bidang sains iklim dan penelitian ruang angkasa.