Sikap ini dapat dimengerti karena kedua negara ini enggan terlibat langsung dalam konflik ini karena secara politik  dan ekonomi kedua negara ini  juga tergantung pada Rusia.
Bahkan dalam perkembangannya UEA kini bergeser lebih memihak Rusia karena pertimbangan kepentingan perdagangnnya dengan Rusia dan mengingat posisi negara ini sebagai pusat komersil dan teknologi regional.
Salah satu yang menyebabkan negara  negara teluk ini tidak secara keras mengecam serangan Rusia ke Ukraina ini adalah rasa frustrasi yang luar biasa dengan Amerika dalam beberapa bulan terakhir ini karena penarikan pasukan Amerika dan hubungan politiknya dengan Amerika yang semakin mendingin.
Sikap yang diambil oleh Arab Saudi ini untuk tidak tunduk pada keinginan Amerika dapat saja  menimbulkan ketegangan baru antara Ameriak dan Saudi Arabia.
Sikap yang diambil oleh Arab Saudi ini dapat dimengerti karena Arab Saudi telah melakukan banyak sekali investasi dalam kemitraannya dengan Rusia, yang tentunya membuatnya Arab Saudi memilih mengambil langkah frakmatis untuk menghindari permusuhan dengan Rusia.
Sikap Arab Saudi, UEA dan Bahrain yang netral dalam perang Rusia dan Ukraina ini dapat diartikan sebagai langkah untuk menghindari ketidakstabilan dasar dan harga minyak.
Jelas sekali sikap yang diambil oleh Arab Saudi ini dalam konflik Rusia dan Ukrainia untuk menyenangkan Amerika dan tidak membuat marah Rusia. Arab Saudi tentunya berpikir sangat panjang tentang apa yang akan didapatkannya jika memusuhi Rusia dan mendukung Amerika.
Perang Rusia dan Ukraina bukanlah perang sederhana yang hanya terkait dengan  penaklukan Ukraina semata, namun akan berdampak besar karena  mengubah tatanan politik, perekonomian dan sosial global.
Negara Amerika dan Uni Eropa yang selama ini memperlakukan pengungsi dengan tidak  manusia akibat situasi politik di Timur Tengah yang kacau kini justtru mengalami dampak langsung dari perang Rusia dan Ukraina ini.
Jutaan pengungsi yang terus mengalir  ke negara negara tetangga ini memang tampaknya belum pernah terbayangkan sebelumnya.
Jika dulu jika mendengar kata pengungsi maka otomatis sikap dan pikiran Amerika dan negara Uni Eropa langsung tertuju pada  akibat konflik yang terjadi  di Afrika ataupun di Asia, kini pengungsi besar besaran justru terjadi di wilayah Eropa sendiri.