Mungkin tidak banyak di antara kita yang menyadari jika kita membuka internet dan mengunjungi laman tertentu tiba-tiba muncul banyak iklan yang sesuai dengan selera kita.
Jika kita menemui hal seperti ini maka sudah dapat dipastikan anda pernah mencari produk tersebut dan pencarian anda tersebut sudah ditracking oleh pihak pihak tertentu.
Bahkan kemungkinan besar data profil kita sudah dimasukkan ke dalam meta data dan diolah untuk memprediksi prilaku belanja kita.
Salah satu perusahaan raksasa yang menggunakan informasi pengguna dan juga mengawasi  aktvitas kesehariannya di dunia maya adalah Amazon milik kongglomerat Jeff Bezos.
Perusahaan raksasa ini memang memiliki banyak cara untuk mengumpulkan aktivitas penggunanya melalui produknya seperti misalnya  Prime sampai dengan Alexa.
Bagaimana data kita dilacak?
Sebagai pengguna tentunya kita harus mengatahui bagaimana cara mereka melacak  aktivitas kita, seberapa banyak data kita yang dikumpulkan dan digunakan untuk apa saja serta apakah aktivitas memata matai ini melanggar privasi kita?
Pendapatan yang diperoleh Amazon ini memang mencengangkan sehingga tidak heran perusaan ini menjadi salah satu yang terdepan dalam kiprah bisnisnya. Pendapatan yang fantastik ini tentunya sangat erat terkait dengan pengembangan produk dan stategi penjualannya.
Sebagai contoh  dari penjualan buku saja secara global pendapatan tahunan Amazon mencapai US$400 miliar.  Pertumbuhan penjualan yang melejit ini tentunya tidak lepas dari pelanggannya dan kecerdikan Amazon untuk menggunakan data yang mereka kumpulkan dari pengguna untuk memprediksi prilaku konsumen untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar pengembangan produk.
Secara cerdik Amazon mengumpulkan data penggunanya dan melakukan analisis data untuk menentukan harga, pembelian, pengembangan produk yang meraup  keuntungan.