Ketimpangan reward antara olahragawan wanita dan pria dalam berbagai cabang olahraga baik yang amatir maupun yang profesional memang menjadi isu yang mengemuka saat ini.
Salah satu ketimpangan reward yang menjadi sorotan dunia saat ini adalah ketimpangan reward antara  pemain pria dan wanita di cabang sepak bola.
Atas dasar inilah pemain sepak bola wanita Amerika yang membela tim nasionalnya mengajukan tuntutan resmi di pengadilan atas ketimpangan yang terjadi ini.
Perjuangan berliku
Pejuangan panjang para pemain sepakbola wanita atas ketimpangan  reward yang diberikan dibanding dengan pesepak bola pria dimulai di tahun 2016 lalu ketika 5 pemain sepak bola ternama Amerika memprotes sekaligus mengajukan tuntutan di pengadilan kepada the federal Equal Employment Opportunity Commission.
Tindakan para bintang sepak bola Amerika ini tidak hanya sampai disitu saja namun juga menuntut di pengadilan atas ketidakadilan dan pelanggaran hak yang diatur oleh undang undang Equal Pay Act and Title VII of the Civil Rights Act.
Gerakan  persamaan gender dalam bidang sepak bola ini rupanya terus bergulir karena arus persamaan hak ini juga terjadi berbagai belahan dunia.
Puncaknya pada tahun 2019 ketika terjadi ketimpangan hadiah uang yang didapatkan oleh tim sepak  bola pria dan wanita.Â
Sebagai catatan hadiah yang diperoleh oleh tim sepakbola pria  Amerika yang mencapai babak 16 besar di kejuaan Piala Dunia tahun 2014  itu mencapai US$5,375 juta, sedangkan hadiah yang diperoleh oleh tim sepak bola wanita Amerika yang menjadi juara sepak bola dunia wanita di tahun 2015 hanya mendapat hadiah uang hanya sebesar US$1,725 juta.
Salah satu latar belakang yang mendukung derasnya tuntutan persamaan gender dalam dalam hal reward ini adalah prestasi sepak bola wanita Amerika yang jauh melebihi prestasi tim sepak bola pria Amerika.
Tim sepak bola wanita Amerika tercatat sudah 4 kali  menjuarai kejuaraan sepak bola dunia sedangkan tim pria hanya mencapai perestasi terbaiknya di tahun 1930 ketika mencapai semi final saja.
Dalam menghadapi gelombang tuntutan ketidak adilan ini Federasi Sepak bola Amerika berdalih bahwa reward yang diberikan sudah sesuai karena di dunia juga terjadi hal yang sama dan mengacu pada  kebijakan FIFA.
Dalam argumentasinya Federasi Sepak bola Amerika memberikan contoh tim sepak bola pria Perancis yang menjuarai kejuaraan sepakbola dunia di tahun 2018  di Rusia  lalu mendapatkan hadiah uang sebesar US$ 38 juta, sedangkan hadiah yang diberikan untuk tim sepak bola wanita Amerika yang memenangi kejuaraan dunia sepakbola di tahun 2019 hanya sebesar US$ 4 juta.
Sikap Federasi Sepak Bola Amerika yang berdalih mengacu pada kebijakan FIFA inilah yang menjadi pusat perdebatan dan adu argumentasi di pengadilan terkait dengan persamaan hak ini.
Dalam proses di pengadilan tuntutan  para pesepakbola wanita ini ternyata tidaklah mulus karena di bulan Mei tahun 2020 lalu hakim pengadilan distrik AS di California menolak tuntutan  para pemain untuk pembayaran yang setara tetapi mengabulkan  tuntutan  mereka tentang kondisi permainan untuk diteruskan.
Menghadapi penolakan ini, para pesepak bola wanita ini tidaklah putus arang dan memutuskan untuk melakukan banding di pengadilan.
Proses pengadilan di tingkat banding ternyata akhirnya berpihak pada pesepakbola wanita ini karena tuntutan bandingnya diterima pengadilan.
Perjuangan Berbuah Manis
Pada hari selasa lalu pengadilan memutuskan bahwa tuntutan pesepakbola ini dikabulkan dan menetapkan hak mereka dari ketimpangan pembayaran ini yang belum diberikan yaitu sebesar US22 juta diputuskan harus dibayarkan pada para pesepak bola wanita dan dibagikan untuk semua pemain sepak pola wanita yang terlibat pada kejuaraan dunia sepakbola.
Pengadilan banding ini juga memutuskan dana sebesar US$2 juta dimasukkan ke  akun dana abadi untuk menjaminan kegiatan pasca karir mereka di dunia sepak bola usai nanti dan juga untuk keperluan amal yang terkait dengan pengembangan sepak bola wanita.
Dengan kemenagan di pengadilan ini maka tim nasional sepak bola wanita Amerika memenangan tuntutan uang persamaan hak yaitu sebesar $24 juta dan juga yang lebih penting adalah janji dari pengelola sepak bola Amerika untuk melakukan pernyamaan gaji di tim nasional antara pesepak bola pria dan wanita di semua level kompetisi.
Kemenangan tuntutan pesepak bola Amerika ini dapat dianggap sebagai kemenangan bersama karena tuntutan sejenis ini selama ini terus kandas dan belum membuahkan hasil yang memadai tidak saja di Amerika namun juga di seluruh dunia.
Keputusan pengadilan Amerika terkait persamaan reward antara pesepak bola pria dan wanita ini tentunya akan menjadi tonggak sejarah bagi persamaan gender di bidang olah raga tidak saja di Amerika namun juga di dunia dan diperkirakan akan menjadi bola salju yang terus mengelinding dan membesar termasuk akan mempengaruhi kebijakan FIFA dalam pemberikan hadiah yang selama ini dirasakan sangat timpang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H