Polusi memang sudah  lama  ditengarai sebagai salah satu faktor lingkungan yang menurunkan kualitas kesehatan manusia,  namun bagaimana polusi udara ini mempengaruhi kualitas sperma dan mekanisme serta  pengaruhnya pada reproduksi pria masih belum sepenuhnya terungkap.
Namun hasil peneltian yang baru di publikasikan di Jurnal Reproduksi bergengsi JAMA Network yang dilakukan oleh para peneliti dari berbagai institusi reproduksidi Tiongkok pada tanggal 17 February lalu berhasil menguak pengaruh polusi  udara terhadap kualitas sperma.
Dalam ilmu reproduksi pembuahan akan terjadi jika saat pertemuan antara sel telur dan sperma terjadi tepat waktu. Untuk mencapai sel telur jutaan sperma harus memiliki viabilitas dan kualitas yang prima termasuk di dalamnya morfologi sperma yang normal dan kemampuan berenang sperma serta pergerakan ekor sperma agar sperma dapat menuju sel telur dan membuahinya.
Tiongkok merupakan salah satu contoh negara dimana popusi udara menjadi masalah yang sangat serius karena sumber energi rumah tangga masih bertumpu pada minyak fosil dan baru bara.  Oleh sebab itu Tiongkok akan menjadi model penting dalam menjelaskan apa yang terjadi pada sperma  jika pria terekspos polusi  udara.
Ditinjau dari desain penelitian, penelitian ini masuk kategori penelitian yang valid karena jumlah sampel pria yang digunakan dalam penelitian ini  sangat memadai yaitu mencapai 30 ribu orang.
Data yang digunakan dalam penelitian ini tepatnya berjumlah 33.367 pria yang merupakan koleksi data dari School of Medicine of Tongji University di  Shanghai yang berasal dari 340 kota di seluruh Tiongkok dengan rataan umur 34 tahun.
Data ini juga dilengkapi dengan data tingkat kehamilan pasangannya yang berhasil mengandung dengan teknologi  bayi tabung yang dikumpulkan pada periode waktu Januari 2013 sampai dengan Desember 2019.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria yang terkespos polusi udara mengalami  sejumlah abnormalitas dan penurunan kualitas sperma.
Parameter kualitas sperma yang paling terpengaruh oleh polusi udara  adalah kemampuan berenang sperma dengan arah yang benar atau dalam ilmu reproduksi dikenal dengan motilitas sperma.
Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah jenis polusi udara apa saja yang memperburuk kualitas sperma.  Dalam penelitian  ini dibuktikan bahwa semua jenis polusi udara mempengaruhi kualitas sperma, namun polusi udara dengan partikel polutan yang lebih kecil berdampak lebih besar terhadap penurunan kualitas sperma.