Mengingat dirinya dikenal sebagai public figure maka sikap dan keputusannya tersebut suka tidak suka dan mau tidak mau akan menjadi booster bagi kelompok anti vaksin yang selama ini menentang vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu upaya global untuk menaklukan pandemi ini.
Apapun alasan Djokovic termasuk dirinya adalah penggiat hidup sehat tampaknya akan ternoda dengan sikap nya yang tidak mau divaksin. Kalaupun hal ini terjadi di awal fase pemberian vaksin tentunya masih dapat difahami karena kemungkinan ketakutan akan efek sampingnya.
Namun dengan telah bergulirnya vaksinasi di tingkat global yang terbukti dapat menekan kematian dengan efek samping yang sangat minor maka tentunya secara ilmiah sikap untuk tidak mau divaksin lebih pada alasan lainnya termasuk alasan pribadi dan keyakinan.
Pribadi memang memiliki hak penuh terhadap apa yang akan dilakukan pada tubuhnya, namun dalam kaus Covid-19 ini pribadi pribadi tersebut berada dalam kelompok masyarakat. Â Jika seseorang terkena Covid-19 maka buka saja dirinya yang akan tertular namun dirinya juga dapat menularkan ke orang lain dan masyarakat.
Tampaknya disinilah letak beda pendapat dan pendirian Djokovic ini yang hanya waktu sajalah  yang akan menentukan apakah sikap yang diambilnya tersebut benar atau salah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H