Namun sayangnya tidak ada satu bukti pun yang dapat mendukung dugaan ini dan pihak yang dicurigai Amerika  seperti Rusia, Tiongkok, Kuba menyangkal keterlibatannya.
Jika anda penggemar film James Bond ataupun film spy lainnya kemungkinan besar angan dan pikiran kita mengarah kepada senjata super canggih  untuk  melumpuhkan agen rahasia pihak lawan.
Dari sekian banyak teori  dan hasil penyelidikan US National Academy mengarah pada serangan gelombang energi mikro berupa frekuensi radio yang berdeyut. Teknologi ini memang sangat umum dikembangkan di jaman perang dingin ketika Amerika dan Uni Soviet beserta sekutunya sedang berseteru.
Dugaan ini memang cukup memiliki dasar karena sebelumnya memang pernah terjadi serangan yang hampir mirip.
Di era  tahun 1953-1976 gelombang mikro memang pernah diarahkan ke gedung kedutaan besar Amerika di Moskow.  Namun siapa pelakunya sampai saat ini belum dapat dibuktikan walaupun sudah diketahui bahwa serangan ini  berasal dari sebuah gedung yang berlokasi sekitar 100 meter dari kedutaan Amerika.
Dugaan saat itu mengarah pada aktivitas spionase  yang bertujuan untuk mengganggu transmisi yang dilakukan di kedutaan Amerika namun tidak dilaporkan bahwa kejadian ini menimbulkan masalah yang serius bagi kesehatan.
Misteri Mulai Terkuak
Misteri yang sudah beberapa tahun ini menjadi PR berat  Amerika untuk mengungkapkan sekaligus mencari siapa yang ada di balik  "serangan" yang dihipotesikan menjadi penyebab Havana Syndrom, minggu ini mulai terungkap.
Hasil rabu lalu hasil penyelidikan telah diumumkan oleh pihak intelejen Amerika bahwa Havana syndrome memang disebabkan oleh adanya kelombang energi elektromagnetik berdenyut (pulsed electromagnetic energy) Â yang dipancarkan dari sumber eksternal. Hasil temuan ini mengungkap fakta bahwa Havana Syndrome memang benar ada dan terjadi.
Hasil temuan ini selaras dengan laporan yang pernah dibuat oleh  National Academies of Science pada  akhir 2020 lalu.