Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menguak Rahasia Kerbau Belang Toraja

16 Januari 2022   10:47 Diperbarui: 16 Januari 2022   12:29 2425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misteri munculnya pola warna yang sangat khas pada kerbau belang ini memang sudah lama menarik perhatian ilmuwan untuk menguak rahasia ini.  Namun salah satu faktor yang membuat penelitian  tidak dapat dilakukan dengan secara mendalam  karena pemilik kerbau belang ini umumnya tidak memperbolehkan  kerbaunya menjadi objek penelitian.

Bagi pemiliknya kerbau belang ini memang diperlakukan dengan sangat istimewa dan tidak boleh sembarang orang menyentuh kerbaunya.

Dalam rangka melestarikan keberadaan sumberdaya genetik ternak lokal yang sangat unik  ini tim peneliti gabungan dari Fakultas Peternakan IPB, Fakultas Kedokteran Hewan IPB University,  LIPI, Swedish Agriculture University (SLU, Swedia) dan Uppsala University (Swedia) telah melakukan upaya untuk menguak rahasia dibalik uniknya pola warna kerbau belang ini.

Penelitian ini dinilai sangat stategis dan penting mengingat di lapangan keberadaan kerbau belang ini terancam punah karena tingkat mortalitas embrio dan anak yang tinggi, tingkat kesuburannya yang rendah dan belum diketahuinya mekanisme penyebab munculnya pola belang dan pola pewarisannya.

Setelah melakukan kesepakatan dengan tetua dan masyarakat adat tim peneliti ini diijinkan untuk mengambil  sperma kerbau belang yang telah dikorbankan dalam upacara dan diambil dari saluran epididymis. Walaupun kerbau sudah mati, sperma masih dapat hidup dan  bertahan hidup di saluran  epididymis selama  beberapa lama.

Peluang inilah yang dimanfaatkan olehtim  peneliti untuk mengambil materi genetiknya untuk selanjutnya dianalisa runutan basa gen nya untuk mengetahui basis genetik apa sebenarnya yang  menyebabkan kerbau ini memiliki pola warna yang sangat khas.

Sperma yang diambil dari saluran epididymis kerbau belang yang telah dikorbankan ini selanjutnya dibekukan dengan menggunakan nitrogen cair sebelum dianalisa lebih lanjut.

Mengingat  jumlah sperma kerbau belang ini relatif  sedikit maka tim peneliti juga mengembangkan dan menggunakan teknik Intra Cytoplasmic Sperm Injection  agar jumlah sperma yang sangat sedikit ini dapat digunakan dengan baik untuk melakukan inseminasi buatan.

Dengan menggunakan teknologi  ini hanya diperlukan satu sperma yang viable untuk membuahi sel telur sehingga dapat menghasilkan embrio.  Selanjutnya dengan menggunakan teknik embrio transfer embrio ini ditanamkan pada dinding uterus kerbau betina lain.

Penggunaan teknik ini memungkinkan kerbau belang dapat diperbanyak populasi dan juga dijaga kelestariannya.  Disamping itu embrio kerbau belang beku kerbau belang ini dapat disimpan dalam waktu cukup lama sebelum digunakan untuk embrio transfer.

Setelah dilakukan karakterisasi sperma kerbau belang yang diambil dari epididymis, dikembangkannya teknik inseminasi Intra Cytoplasmic Sperm Injection, selanjutnya dilakukan analisis DNA untuk mengetahui mekanisme genetik pemunculan pola belang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun