Saat ini kondisi perekonomian global Afghanistan pasca pergantian pemerintahan memang sangat memprihatinkan akibat kekurangan dana. Guru, petugas kesehatan, dokter dan pegawai pemerintah belum dapat dibayarkan gajinya karena keterbatasan dana ini. Disamping itu bank membatasi jumlah dana yang dapat ditarik kembali oleh masyarakat.
Dalam situasi krisis keuangan seperti ini pemerintah Amerika akhirnya memberikan kelonggaran bagi orang Amerika dan juga pegawai PBB untuk melakukan bisnis dengan pilhak Taliban agar terjadi aliran dana yang masuk ke negara ini. Sebagai catatan, sampai saat ini Amerika masih memberikan sangsi ekonomi kepada Afghanistan.
Krisis ekonomi yang sedang dihadapi Afghanistan sejak bulan Agustus lalu ketika perintahan Afghanistan yang didukung oleh negara barat runtuh dan diambil alih oleh Taliban merupakan salah satu pemicu semakin memburuknya situasi kemanusiaan di Afghanistan.
Dunia internasional harus menyadari bahwa melakukan kompromi dengan pemerintahan Taliban merupakan kunci dari penyelesaian masalah kemanusiaan ini. Demikian juga pemerintah Taliban harus menyadari bahwa keberhasilan pemerintahannya sangat tergantung pada penyelesaian krisis kemanusiaan ini.
Tanpa adanya kompromi, maka rakyat Afghanistan lah yang menjadi korban dari pergolakan politik yang terjadi selama puluhan tahun di negara ini dan tentunya akan membuktikan kembali bahwa dalam sejarah, perang tidak akan pernah memberikan kemenangan namun sebaliknya pada akhirnya akan memberikan dampak buruk pada masyarakat.
Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H