Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kejujuran Engkong Felix yang Patut Diteladani

9 Januari 2022   12:27 Diperbarui: 9 Januari 2022   12:28 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:  dreamstime.com 

Fenomena yang terjadi untuk poin 1, 2 dan 3 adalah fenomena perolehan view normal bagi hampir setiap kompasiener.  Bahkan Kompasiner senior sekelas Pak Tjip saja  masih sering mengalami kemarau jumlah view nya yang hanya mencapai puluhan saja.

Data  Artikel utama dalam pembahasan ini sengaja dikeluarkan karena tidak setiap kompasiner memiliki kesempatan yang sama.

Mengabaikan data perolehan view Artikel Utama sangat wajar dalam ilmu statistik untuk mendapatkan pembahasan yang valid dan tidak ada "noise data".

Kembali kepada perolehan view Engkong Felix, maka dapat disimpulkan bahwa Engkong Felix jujur alias tidak menggunakan "kekuatan ghaib" dalam mendongkrak viewnya.

Engkong Felix tampaknya tidak hobby menggunakan "kekuatan ghaib",  kecuali jika sudah tanggal tua engkong membakar menyan untuk menghindari dept collector yang menagih hutang kopi dan pisang goreng di warung tetangga.

Sesuai dengan habitat Engkong Felix sebagai petani, maka perolehan viewnya merupakan hasil kerja keras engkong dalam mencangkul dan mengolah tanah dan memupuknya serta menggunakan sedikit ilmu paranormal dengan menancapkan orang orangan sawah di lahan Engkong agar kekuatan jahat yang akan mengganggu panen Engkong Felix menjauh alias tidak betah.

Fenomena perolehan view Engkong Felix ini dapat dijadikan patokan untuk pembahasan "anomali" perolehan suara yang diperoleh oleh beberapa kompasier.

Salah satu fenomena yang sering terjadi adalah nongkrong di kategori popular namun tidak sekaligus nongrong di nilai tertinggi. Fenomena ini dapat diartikan bahwa perolehan view yang diperolehnya ada kemungkinan sebagain besar  dari luar komunitas kompasiana.

Fenomena ini mencerminkan bahwa jika terjadi fenomena lonjakan suara dalam hitungan hari setelah 12 jam artinya lonjakan view yang diperoleh artikel tersebut sudah hampir dapat dipastikan bukan berasal dari kalangan kompasiner tapi ada "kekuatan ghaib" yang bermain.

Lonjalan jumlah view sampai mencapai lebih dari ratusan ribu padahal selama 12 jam tayang jumlah perolehan viewnya hanya mencapai ratusan saja mengindikasikan adanya pengaruh kekuatan ghaib ini.

Dari pengalaman empiris seberapapun  kuatnya koneksi kompasianer dalam memforward link artikel yang dirulisnya di Kompasiana ke "in group" nya tentunya akan meningkatkan jumlah view tapi tidak akan pernah mencapai level  spektakuler, kecuali kualitas artikelnya unik dan mengundang penasaran banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun