Ketika putaran udara ke atas yang disebut dengan mesocycle ini terjadi akan mengangkat udara yang lebih hangat karena adanya badai petir dan kecepatan putarannya akan semakin meningkat.
Udara dingin yang ada akan  masuk ke putaran akibat aliran yang disebut dengan jet stream yang menambah energi putaran tornado.
Selanjutnya butiran butiran air akan membentuk  udara berair mesocyclone dan membentuk corong.  Jika kondisi ini optimum maka putaran ini akan terus bertambah besar demikian juga kekuatannya. Pada saat putaran ini menyentuh tanah maka tornado akan terjadi.
Dengan berkembang nya ilmu pengetahuan dan teknologi, keberadaan tornado memang dapat diprediksi namun sayangnya waktu peringatan sampai terjadinya tornado masih sangat singkat karena sangat sulit untuk memperdiksi apakah tornado akan menyentuh tanah atau tidak.
Sampai saat biasanya peringatan akan terjadi tornado hanya sekitar 15 menit saja sebelum tornado terjadi.  Hal ini tentunya sudah lebih baik jika dibandingkan dengan era tahun 1980 an karena jarak waktu  antara peringatan dan terjadinya tornado hanya sekitar 5 menit saja.
Frekuensi terjadinya tornado dan peningkatan kekuatan tornado ini tentunya tidak lepas dari akibat perubahan iklim yang kini tengah melanda dunia, sehingga menimbulkan cuaca ekstrim.
Rujukan : satu, dua, tiga, empat, lima, enam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H