Ketika persaingan ini sedemikian ketatnya maka bara rasisme ini muncul ke permukaan dan mengalahkan akal sehat.
Dalam kasus ini akal sehat telah dikalahkan karena persaingan kedua pembalap ini murni sebagai persaingan prestasi akhirnya digeser ke ranah rasis akibat kebencian yang sangat mendalam.
Tidak dapat dipungkiri juga bahwa persaingan kedua pembalap ini merembet ke ranah rasisme karena memang keduanya akhirnya dipandang sebagian orang yang fanatik sebagai persaingan antar dua ras yang berbeda.
Dampaknya memang sudah dapat diduga karena segera setelah Lewis Hamilton naik podium sekaligus memperkecil jarak poin  nya dengan saingan terdekatnya Max Verstappen dirinya menjadi target ucapan dan ungkapan kebencian yang terkait dengan ras.
Pesan pesan bernada ungkapan kebencian rasisme mulai bermunculan di dunia maya termasuk di Instagram Mercedes tempat Lewis Halimton meniti karir balapnya.
Emoji yang menggambarkan monyet bertaburan  sebagai balasan dari posting Mercedes di Instagram.
Serangan rasisme yang menimpa Lewis Halimton ini akhirnya meluas  dan membuat banyak pihak menyerukan untuk mengambil langkah tegas terhadap pelaku tindakan rasisme ini.
Sebagai tanggapan pihak F1 dan Mercedes dan juga FIA mengutuk tindakan rasisme ini dan akan memberikan hukuman bagi pelakunya, karena tindakan ini tidak dapat ditolerir dan merusak reputasi F1.
Terkait dengan postingan yang menyerang Lewis Hamilton dengan tindakan dan ungkapan rasisme pihak Facebook telah menyatakan bahwa ungkapan  yang berbau rasisme yang menyerang Lewis Hamilton telah dihapus.
Sependapat dengan FIA, pihak Facebook dan Instagram menyatakan bahwa tindakan dan ungkapan rasisme terhadap Lewis Hamilton tidak dapat ditolelir.