Sejak kekalahan dari Watford  tidak ada lagi yang dapat dilakukan oleh Solskjaer selain menerima kenyataan MU memecatnya.
Bagi pelatih sekelas Solskjaer pemecatan tentunya akan menorehkan catatan buruk dalam karirnya karena akan tercatat dalam sejarah MU sebagai pelatih yang tidak dapat membawa MU bangkit kembali setelah mengalami kekalahan telak.
Selepas dua bintang  yaitu Cristiano Ronaldo dan  Jadon Sancho bergabung dengan MU ternyata belum juga membuat MU menjadi pesaing utama peraih gelar liga Inggris.
Performa MU sebenarnya tidak terlalu buruk di dua musim Liga Inggris terakhir  karena MU meraih posisi ketiga dan kedua.
Prestasi MU di dua musim ini menunjukkan sebenarnya gaya melatih Solskjaer sudah benar dan tentunya penggemar MU mengharapkan yang lebih dari penampilan MU di musim ini.
Namun kekalahan beruntun MU yang membuat posisi MU terus terpuruk membuyarkan impian penggemarnya.
Solskjaer sebenarnya tidak asing bagi MU karena dirinya pernah bermain di MU Â dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2008 ketika MU dilatih oleh Alex Ferguson.
Bahkan dirinya di bulan Desember 2018 Â pernah juga menjadi pelatih sementara MU menggantikan Jose Mourinho.
Namun kekalahan yang sangat memalukan 4-1 dari Watford hari Sabtu lalu membuat segala galanya tidak memihak  lagi pada dirinya.
Jurus dan strategi yang diterapkan ketika melawan Watford tampak berantakan karena dalam waktu singkat ketika  Josh King membuat Watford unggul di Vicarage Road dan dilanjutkan gol yang diciptakan  oleh Ismaila Sarr yang menggandakan keunggulan Watford.
Melihat situasi yang memburuk ini  Solskjaer memainkan Donny van de Beek saat turun minum, dan mantan gelandang Ajax itu langsung merespons dengan menyundul bola dalam waktu lima menit setelah ia diperkenalkan.