Atas upaya internasional Malala akhirnya dapat diterbangkan ke Inggris untuk mengalami berbagai operasi dan perawatan yang intensif, termasuk upaya melakukan rekonstruksi wajah yang hancur akibat tembakan dan syaraf wajah nya yang lumpuh.
Keajaiban memang terjadi ketika pengobatan modern akhirnya dapat menyelamatkan dirinya  dan dapat melewati masa kritisnya.
Untungnya tembakan ini tidak melukai otaknya dan memungkinkan Malala untuk pulih kembali dan melanjutkan sekolah dan aktivitasnya membela pendidikan anak perempuan.
Peristiwa penembakan ini memang dikutuk oleh dunia, namun menurut catatan kelompok Tabiban Pakistan masih mentargetkan dirinya dan juga keluarganya sebagai sararan yang harus dilenyapkan.
Setelah pulih, Malala merayakan kesembuhannya dengan berpidato di PPB dengan topik hak kaum perempuan untuk memperoleh pendidikan.
Kepopuleran Malala sebagai aktivis perempuan memang semakin menanjak pasca penembakan sampai akhirnya di usia nya yang ke 17 tahun pada tahun 2014 dirinya dianugerahi hadiah nobel atas kegigihannya memperjuangkan hak pendidikan kaum perempuan. Pemberian hadiah nobel ini menjadikan dirinya sebagai peraih nobel termuda.
Kebahagiaan Malala atas pemulihan kesehatan dan juga prestasi dan berbagai penghargaan internasional yang diperolehnya semakin lengkap ketika hari ini melalui twitter Malala meberitakan kepada dunia bahwa dirinya kini telah menjadi wanita dewasa dan telah menikah dengan pilihan hatinya  Asser Malik.
Aser Malik bukanlah aktivis pembela hak asasi perempuan seperti Malala melainkan aktivis  olah raga karena saat ini dirinya tercatat sebagai general manager olah raga  Cricket Pakistan.
Kiprahnya menjadi pejuang hak kaum perempuan tentunya mendapatkan berbagai penghasilan termasuk dari hasil penjualan bukunya yang berjudul "I am Malala" yang merupakan salah satu buku yang terlaris karena mengisahkan perjuangannya dan bagaimana dirinya berjuang secara mental dan fisik selepas peristiwa penembakan.
Malala akhirnya menggapai  impiannya dengan menyelesaikan kuliahnya di Universitas Oxford dalam bidang filosofi, politik dan ekonomi.
Perjuangan Malala memang tidak hanya sekedar kata kata semata namun juga dilakukannya dengan tindakan nyata.