Badan kesehatan dunia WHO baru saja menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 Covaxin buatan India untuk digunakan dalam kondisi darurat.
Lampu hijau dari WHO ini menambah sederetan vaksin yang sudah disetuujui seperti AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, Moderna, Johnson and Johnson, Sinopharm dan  Sinovac dan dapat digunakan secara luas.
Menurut data yang dikeluarkan oleh produsen vaksin ini Bharat Biotech tercatat paling tidak sudah ada 4 negara yang sudah memberikan otorisasi penggunaan covaxin yaitu  Brazil, Filipina, Iran dan Meksiko.
Dengan disetujuinya Covaxin yang memiliki tingkat efikasi sebesar 78% setelah 2 dosis vaksin, dunia utamanya negara berkembang dapat menumpukan harapannya pada vaksin ini untuk pengendalian pandemic Covid-19 yang masih berlangsung sampai saat ini.
Covaxin memang dibuat dan digunakan untuk negara miskin karena karena penyimpanan vaksin ini tidak memerlukan fasilitas khusus. Suhu penyimpanan vaksin ini adalah 2 oC-8 oC, sehingga dapat disimpan dilemari es biasa.
India boleh berbangga karena Covaxin ini sepenuhnya dikembangkan secara mandiri oleh India.
Teknologi yang digunakan untuk membuat Covaxin ini dapat dikategorikan sebagai teknologi klasik pembuatan vaksin yaitu dengan cara melakukan inaktivasi virus covid-19, sehingga jika disuntikkan akan menimbulkan kekebalan tubuh.
Vaksin ini diberikan dua dosis dengan jarak antara penyuntikan pertama dan kedua 28 hari.
Data hasil uji klinis yang dikeluarkan oleh Bharat Biotech cukup menggembirakan karena vaksin ini memiliki tingkat efikasi 65% melawan varian delta yang mematikan. Â Sedangkan dalam hal pencegahan keparahan gejala Covid-19, Covaxin mencapai 93%
Satu lagi hal yang positif  yang disampaikan badan kesehatan dunia, Covaxin ternyata diberi lampu hijau penggunaannya untuk wanita hamil.