Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dunia Berjanji Mengakhiri Deforestasi Tahun 2030, Akankah Kembali Ingkar?

3 November 2021   16:24 Diperbarui: 4 November 2021   09:59 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembakaran hutan di Brazil untuk keperluan padang penggembalaan sapi. Photo: Victor Moriyama 

Salah satu hasil dari pertemuan puncak  iklim dunia COP 26 yang saat ini sedang berlangsung di Glasgow adalah mengakhiri deforestasi pada tahun 2030 mendatang.

Janji 100 pimpinan dunia ini memang cukup melegakan, namun masih timbul tanda tanya besar apakah janji ini akan menjadi kenyataan di tengah tengah tren memburuknya iklim dunia saat  ini ?

Keraguan berbagai kalangan utamanya pelestari lingkungan akan janji ini memang sangat beralasan karena 2 negara yang masuk kelompok negara  penghasil emisi gas rumah kaca terbesar yaitu Tiongkok dan Rusia tidak menghadiri acara ini.

Hal yang sama terjadi pada pertemuan puncak iklim dunia sebelumnya.  Ketika itu hampir semua negara di dunia berkomitmen untuk menjaga laju kenaikan suhu bumi pada level 1,5oC, Amerika yang waktu itu masih di bawah kepemimpinan Trump  bukan saja tidak hadir, namun justru keluar dari konsorsium iklim dunia ini.

Komitmen terhadap pengurangan dampak perubahan iklim ini memang lebih mudah diucapkan dibandingkan dengan dilakukan karena terkait erat dengan perekonomian suatu negara.

Walaupun tren penggunaan energi bersih sudah mulai nampak namun  sampai saat ini dunia masih saja tergantung pada energi fosil perekonomiannya.

Kita tentunya dapat membayangkan jika misalnya Tiongkok atau negara lainnya yang sebagian besar mengandalkan sumber energinya dari batu bara tentunya tidak semudah seperti membalikkan tangan untuk mengubah sumber energinya.

Jika kita tengok ke belakang maka kita akan mendapat kenyataan bahwa bukan hanya sekali ini saja para pimpinan dunia berjanji untuk menyelamatkan bumi ini.

Kita ambil contoh ketika di tahun 2014 lalu dunia juga pernah berjanji untuk mengurangi laju deforestasi sampai 50%.

Janji ini tertuang dalam deklarasi New York yang pada saat itu tercatat sebanyak 40 negara di dunia menandatanganinya,

Namun pada kenyataannya deklarasi ini gagal total karena di lapangan deforestasi masih terus berjanjut sampai saat ini.

Tren deforestasi yang sangat mengkhawatirkan ini dapat dilihat dari data yang dikeluarkan oleh FAO pada tahun 2020 yang menunjukkan bahwa pada rentang tahun 1990-2000 dunia kehilangan hutannya sebesar 7,8 juta hektar.

Bahkan data yang dikeluarkan oleh FAO masih mencatat laju kehilangan hutan yang sangat besar yang terjadi pada periode 2010-2020 yaitu sebesar 4,7 juta hektar.

Memang dalam kurun waktu 40 tahun ini terjadi penurunan laju deforestasi, namun angka deforestasi yang dikeluarkan oleh FAO masih dalam level yang sangat mengkhawatirkan mengingat jumlah luasan hutan yang tersisa sudah sangat jauh berkurang.

Hal yang juga menarik dari COP 26 ini, ada tiga negara yang menjadi sorotan dunia pada pertemuan puncak ini yaitu Indonesia, Rusia dan Brasil.

Indonesia disorot karena merupakan eksportir terbesar minyak sawit yang jika dapat berbuat banyak untuk mengurangi deforestasi akan memberikan dampak yang besar pada perbaikan iklim dunia.

Perkebunan sawit di Kalimantan Barat. Photo:  ARROWHEAD FILMS  
Perkebunan sawit di Kalimantan Barat. Photo:  ARROWHEAD FILMS  

Pada pertemuan kali ini dunia juga berjaji untuk mengalokasikan dana global sebesar US $19.2 milyar yang akan disalurkan melalui masyarakat ataupun organisasi untuk mengakhiri deforestasi pada tahun 2030 mendatang.

Namun kembali komitmen dana ini juga seringkali dilupakan dengan berjalannya waktu.  Artinya kita tidak bisa memegang janji ini sampai komitmen penyediaan dana dari berbagai negara ini terealisasi.

Jika dilihat dari rentang waktunya bahwa janji ini harus terealisasikan dalam waktu 10 tahun.

Singkatnya waktu inilah dan juga pengalaman ingkar janji pada forum forum sebelumnya membuat dunia menjadi ragu apakah janji dan komitmen yang menggembirakan ini kembali diingkari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun