Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ketika Unta Menjadi Hama di Australia

3 Oktober 2021   08:37 Diperbarui: 4 Oktober 2021   02:57 3792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk sehat susu dan keju unta. Photo:ABC Landline/Halina Baczkowski

Penangkapan unta liar untuk diekspor di wilayah Northern Territory. Photo: ABC. 
Penangkapan unta liar untuk diekspor di wilayah Northern Territory. Photo: ABC. 

Menggiring unta liar dengan menggunakan helikopter. Photo: ABC. 
Menggiring unta liar dengan menggunakan helikopter. Photo: ABC. 

Di level domestik kebutuhan dan permintaan akan daging unta dan juga produk lainnya seperti susu mulai menggeliat. Masyarakat Australia mulai mengenal daging dan susu unta ini sebagai produk asal ternak yang sehat.

Daging unta mulai populer sebagai daging sehat tidak saja di kalangan migran namun masyarakat Australia lainnya. Photo: ABC Landline/Tim Lee 
Daging unta mulai populer sebagai daging sehat tidak saja di kalangan migran namun masyarakat Australia lainnya. Photo: ABC Landline/Tim Lee 

Produk sehat susu dan keju unta. Photo:ABC Landline/Halina Baczkowski
Produk sehat susu dan keju unta. Photo:ABC Landline/Halina Baczkowski

Perkembangan pasar domestik ini memang menggembirakan karena produk unta ini dapat digunakan untuk berbagai kepentingan seperti produk daging, susu, keju, dan produk kecantikan perawatan kulit.

Di Australia susu unta juga semakin popular karena rendahnya kandungan laktosenya.

Ke depan daging dan susu unta di Australia diprediksi akan semakin popular di kalangan masyarakat apalagi jika sudah tersedia di supermarket secara meluas sebagaimana halnya dengan daging sapi, domba, ayam, dan kangguru.

Semoga permasalahan unta liar ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun