Negara lain yang juga pernah mencoba thorium sebagai energi nuklir adalah India, namum tidak pernah berhasil walaupun telah puluhan tahun mencobanya.
Harapan Baru
Masuknya Tiongkok dalam perlombaan pengembangan sumber energi nuklir baru ini memang sangat menarik karena berdasarkan hasil yang telah dipublikasikan oleh Institut Fisika Terapan Shanghai, reaktor mini  memggunakan thorium berbasis garam cair  dapat menghasilkan energi listrik sebesar 100 megawatt yang dapat mencukupi kebutuhan sekitar 100 ribu orang.
Reaktor  thorium berbasis garam cair tidak menggunakan air untuk pendinginan seperti pembangkit listrik tenaga nuklir tradisional sehingga dapat dibangun di daerah gurun.
Pembangkit tenaga listrik  komersial pertama yang menggunakan teknologi baru ini direncanakan akan beroperasi pada tahun 2030 dan tentunya akan menjadi lompatan yang cukup menyakinkan yang akan menunjang program bebas energi berbasis karbon Tiongkok di tahun 2060 mendatang.
Penggunaan garam cair sebagai pengganti air memang merupakan lompatan teknologi yang cukup mengembirakan, karena  reaktor akan lebih murah dan juga dapat mengurangi resiko bencana melelehnya reaktor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H