Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Artificial Intelligence Diakui Sebagai Inventor, Apa Dampaknya?

4 Agustus 2021   08:52 Diperbarui: 4 Agustus 2021   09:06 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fractal Container hasil invensi DABUS.  Sumber:  EPO

 

Bentuk  geometri yang sangat komplek yang dihasilkan oleh DABUS. Photo :Ryan Abbott  
Bentuk  geometri yang sangat komplek yang dihasilkan oleh DABUS. Photo :Ryan Abbott  

Pengakuan pengadilan Australia dan Afrika Selatan bahwa hasil invensi AI dapat dipatenkan memang menilbulkan debat di kalangan ahli hukum.

Perbedaan pendapat terakit hal ini memang masih tajam karena ada yang berpendapat bahwa penemu sistem dapat mengklaim karyanya sebagai paten tapi hasil temuan AI tidak dapat dipatenkan.

Salah satu kasus yang cukup menarik terjadi di tahun 2019 ketika Siemens berhasil menciptakan sistem suspense mobil generasi terbaru namun tidak dapat dipatenkan karena invensi tersebut dikembangkan dan merupakan hasil karya AI.

Kemampuan AI untuk berkeasi juga sudah dimanfaatkan di bidang industri musik dan seni.  Sebagai contoh sebuah karya seni yang diciptakan oleh AI berhasil terjual seharga US$600.000 di pelelangan Christie pada tahun 2018 lalu.

Pada tahun 2017 lalu pemerintah Arab Saudi memberikan kewarganegaraan bagi Sophia yang merupakan robot yang tentunya menimbulkan debat apakah robot dapat disamkan dengan manusia.

Tidak pelak lagi perdebatan apakah AI dapat menjadi inventor atau tidak dapat dipastikan akan terus belanjut.

Mari kita merenung sejenak ......

Jika produk AI dikategorikan sebagai suatu penemuan atau invensi lantas siapa penemunya? Sistem AI kah ? Jika dalam suatu proses invensi manusia mutlak dilibatkan maka dalam kasus AI siapa penemunya? Apakah programmer nya, pemiliknya, operator, penginput data  atau pihak lainnya?

Ke depan era AI ini akan semakin merajai dan masuk kesegala sendi kehidupan manusia oleh sebab itu mau tidak mau masalah krusial terkait hak paten ini  harus segera diselesiakan  untuk mencegah timbulnya ketidak pastian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun