Bulan Juni memang merupakan bulan panas di belahan bumi bagian utara, namun tidak ada yang menduga bahwa tahun ini pemanasan bumi sangat ekstrim dan memakan banyak korban jiwa.
Bumi Makin Panas
Tidak tanggung tanggung gelombang panas yang disebut para ahli iklim sebagai "heat dome"Â ini telah menelan 485 korban jiwa di propinsi British Columbia di Kanada ketika temperatur mencapai 50 oC.
Heat dome merupakan penumpukan suhu panas yang menempati wilayah yang luas.
Saat udara hangat bumi yang biasanya naik dan dilepaskan dengan adanya heeat dome ini akan di dorong kembali ke permukaan bumi sehingga udara lebih panas karena terkompresi.
Gelombang panas tidak saja melanda Kanada saja namun juga melanda Amerika yang menyebabkan aspal di jalan jalan meleleh akibat panas yang ekstrim ini.
Di kedua negara ini rekor  panas yang pernah ada terpecahkan.  Sebagai contoh di kota Lytton di Kanada pada tanggal 29 Juni lalu suhu mencapai 49.6 oC yang merupakan rekor suhu tertinggi yang pernah terjadi di Kanada.
Di Amerika di kota Portland suhu tertinggi yang tercatat di tahun 1965 yaitu 41.6 oC juga terpecahkan karena di bulan Juni ini suhu di wilayah tersebut mencapai 46.6 oC.
Wilayah kawasan teluk di Timur Tengah memang dikenal dengan wilayah yang panas terutama di musim panas dengan suhu biasanya mencapai  40 oC. Namun di kawasan inipun suhu yang sudah panas tersebut melonjak kembali.
Kota Nuwaiseeb tercatat sebagai wilayah suhu terpanas di dunia pada tahun ini ketika suhu di kota di negara Kuwait tersebut pada tanggal 22 Juni lalu mencapai 53.2 oC
Secara global suhu terpanas terjadi di 23 kota di dunia dengan suhu maksiumnya rata rata mencapai 50 oC atau lebih tinggi.
Dampak Ulah manusia
Ke depan rekor demi rekor baik suhu panas maupun suhu dingin akan terus terpecahkan.
Data yang dikeluarkan oleh Goddard Institute for Space Studies (GISS) NASA menunjukkan bahwa suhu bumi memang semakin panas.
Pemanasan yang terus meningkat ini terutama terjadi pada periode 7 tahun terakhir ini  menunjukkan dampak ulah manusia yang berdampak besar dalam  memperburuk iklim dengan menimbulkan suhu ekstrim.
Penyebab utama memanasnya suhu bumi adalah gas rumah kaca yang terus dihasilkan dan mengumpul di atmosfir. Gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2) dan metana menjebak panas matahari di atmosfer bumi yang menyebabkan memanasnya suhu.
Dua penyebab lainnya yang membuat suhu makin panas adalah variasi energi matahari yang mencapai bumi dan perubahan kemampuan bumi merefleksi atmosfir bumi dan juga perubahan permukaan bumi.
Kota dan wilayah yang memiliki suhu terpanas di dunia dapat dilihat pada Gambar berikut :
Menurut the United Nations' World Meteorological Organization (WMO) dalam kurun waktu 50 tahun terakhir ini suhu di Antartika mengalami kenaikan 3o oC dengan rekor suhu tertinggi terjadi  pulau Seymour di tahun 2020 lalu dengan suhu mencapai 20.7 oC
Sebagai perbandingan suhu terpanas dunia yang pernah tercatat terjadi pada tahun 1913 di wilayah Dead Valley di California dengan suhu mencapai 56.7 oC.
Di tahun 1931 suhu tertinggi di Afrika terjadi di Kebili di Tunisia dengan suhu mencapai 55 oC, sedangkan rekor suhu terpanas di benua Asia terjadi pada tahun di Iran dengan suhu mencapai 54 oC
Tidak pelak lagi ke depan rekor demi rekor akan terus terpecahkan kecuali ada tindakan ekstrim dari dunia secara kolektif untuk mengurangi ulah manusia yang berdampak  besar pada kerusakan lingkungan di bumi ini.
Rujukan : Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H