Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ternyata Tim Pembunuh Khashoggi Dilatih di Amerika

24 Juni 2021   05:00 Diperbarui: 24 Juni 2021   08:28 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim pembunuh Khashoggi ternyata dilatih di Amerika. Photo: hurriyetdailynews.com

Masih  ingat cerita pembunuhan Khashoggi yang menggemparkan dunia di konsulat Jenderal Arab Saudi di Istambul yang sampai detik ini belum terungkap dengan jelas dalangnya?

Khashoggi adalah warga AS yang bekerja sebagai jurnalis yang menulis kolom untuk Washington Post yang kritis terhadap Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. 

Nasib Khashoggi berakhir tragis ketika bulan Oktober 2018 sedang mengurus surat pernikahannya dengan pacarnya yang berkewarganegaraan Turki akhirnya dibunuh di Kantor Konsulat Jenderal Saudi di Istambul dan tubuhnya dipotong-potong oleh tim pembunuh khusus yang terkait dengan pangeran Saudi.

Pemerintah Turki memang sudah berusaha sedemikian kerasnya untuk mengungkap kasus pembunuhan ini dan memberikan bukti bukti bahwa pembunuhan Khashoggi merupakan operasi khusus  yang dilakukan oleh tim pembunuh khusus yang datang dari Saudi.

Tidak hanya sampai disitu saja sedikit demi sedikit siapa dalang pembunuhan ini mulai terungkap dan mengarah pada salah satu penguasa di Saudi.

Namun tetap saja kasus ini masih gelap karena proses hukum beberapa pelakunya diadili di Saudi dan pengadilannya tertutup sehingga dalam prosesnya tidak terungkap siapa dalangnya.

Ada satu hal yang membuat dunia terheran heran terkait sedemikian rapinya tim pembunuh ini bekerja sehingga sampai saat ini jenasah Khashoggi tidak pernah ditemukan, hilang bak di telan bumi.

Seberapa kerasnya pihak keamanan berupaya mengungkap dan mencari sisa sisa tubuh Khashoggi namun tidak menemukan jejaknya.

Memang betul diketahui bahwa setelah dicekik dan meninggal tubuh Khashoggi dipotong potong dan dibakar di salah satu tempat perapian di kediaman penajab diplomatik  Saudi, namun tetap saja jejaknya belum ditemukan.

Pembunuhan Khashoggi kembali muncul ke permukaan beberapa hari ini ketika New York Time memberikatan bahwa Empat warga Saudi yang tergabung dalam tim yang terlibat dalam pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi  pada tahun 2018 lalu tersebut menerima pelatihan paramiliter di Amerika Serikat setahun sebelumnya di bawah kontrak yang disetujui oleh Departemen Luar Negeri Amerika.

Sontak laporan ini menghebohkan dunia dan menjawab pertanyaan dunia mengapa kasus pembunuhan ini sangat sulit  terungkap.

Terungkapnya peran  Amerika ini membuat pejabat Amerika mau tidak mau harus menjelaskan pemberitaan ini.

Menanggapi laporan New York Times, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan di bawah undang-undang  yang berlaku di Amerikan bahwa departemen luar negeri  tidak dapat memberikan komentar.

Price hanya dapat memberikan pernyataan bahwa  kebijakan AS terhadap Arab Saudi "akan memprioritaskan supremasi hukum dan menghormati hak asasi manusia".

Laporan intelijen AS yang dikeluarkan pada Februari lalu menyebutkan bahwa putra mahkota Saudi menyetujui operasi untuk menangkap atau membunuh Khashoggi.

Bagiamana Mereka dilatih?

Pelatihan tersebut diberikan oleh tim pelatih elite yang dimiliki oleh perusahaan ekuitas swasta Cerberus Capital Management  dan dirancang untuk melindungi para pemimpin Saudi.

Keterlibatan pelatihan ini dibenarkan oleh Eksekutif senior Cerberus,  Louis Bremer dengan menyatakan bahwa  perusahaannya melatih empat anggota tim pembunuh Khashoggi tahun lalu dalam jawaban tertulis atas pertanyaan dari anggota Kongres sebagai bagian dari pencalonannya untuk pekerjaan senior Pentagon di era pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

Menurut aturan yang berlaku Departemen Luar Negeri AS dan lembaga pemerintah lainnya bertanggung jawab untuk memeriksa pasukan asing yang dilatih di wilayah AS.

Laporan New York Times menyatakan bahwa dalam hal ini  tidak ada bukti bahwa pejabat Amerika yang menyetujui pelatihan ini dan  mengetahui  keterlibatan pemerintah Saudi.

Lisensi untuk memberikan pelatihan paramiliter kepada Pengawal Kerajaan Saudi pertama kali dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri pada tahun 2014 di era pemerintahan  Barack Obama. Pelatihan ini ternyata  berlanjut setidaknya sampai tahun pertama pemerintahan Trump.

Laporan yang diberitakan di  Yahoo News baru baru ini  menyebutkan bahwa  tim pembunuh ini  ternyata singgah  di ibukota Mesir untuk mengambil obat yang mereka gunakan untuk membunuh Khashoggi .

Laporan ini juga mengungkap bahwa  pesawat  jet Gulfstream berhenti di Kairo pada tanggal 2 Oktober 2018 sebelum akhirnya mendarat di Istanbul.

Laporan itu memang tidak menyebutkan jenis obat apa yang digunakan untuk membunuh Khashoggi, atau siapa yang memberikannya kepada para pembunuh, namun paling tidak melaui mengungkap skenario besar pembunuhan Khashoggi.

Kasus pembunuhan Khashoggi mendemonstrasikan betapa  eratnya  jalinan persahabatan AS dengan Arab Saudi  atas dasar kepentingan yang lebih besar namun di lain pihak  ketika tim pembunuh yang khusus dilatih di Amerika melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan,  Amerika diam seribu basa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun