Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Akankah Novak Djokovic Menjadi Petenis Terbesar Sepanjang Masa?

16 Juni 2021   05:00 Diperbarui: 16 Juni 2021   04:58 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novak Djokovic dengan ropi terakhirnya the Roland Garros trophy. Photo: Getty images

Kesuksesan Novak Djokovic di final Prancis Terbuka yang baru saja usai mencatatkan dirinya sebagai kandidat  salah satu petenis putra terbesar sepanjang sejarah.

Dalam 50 tahun perjalanan rekor petenis terbesar sepanjang masa memang belum pernah ada yang meraihnya.

Catatan rekor yang paling mendekati dicapai oleh dua petenis yaitu Rod Laver dan Don Budge yang pernah menorehkan tinta emas dengan mencatat kemenangan pada Australia Terbuka, Perancis Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka di tahun yang sama.

Saat ini ada 8 petenis yang tercatat rekor kemenangan grand slam terbanyak yaitu  Roger Federer (Swis) -- 20; Rafael Nadal (Spanyol) -- 20;  Novak Djokovic (Serbia) -- 19; Pete Sampras (USA) -- 14; Roy Emerson (Australia) -- 12; Rod Laver (Australia) -- 11; Bjorn Borg (Swedia) -- 11 dan Bill Tilden (USA) -- 10.

Perhatian dunia terhadap Novak Djokovic menjadi semakin fokus ketika dirinya berhasil mengalahkan raja lapangan tanah liat sebelum masuk babak final.

Kemenangan terhdap Nadal ini memang sangat istimewa karena Nadal pada posisi favorit dengan catatan kemenangan di lapangan tanah liat sebanyak 14 kali dan juga upaya Nadal meraih kemenangan grand slam nya yang ke 21.

Kemenangan Djokovic ini memang sangat istimewa karena sempat kehilangan set pertama.  Menurut catatan sejarah tenis  belum pernah ada pemain   yang dapat mengalahkan Nadal ketika sudah kehilangan set pertama di lapangan tanah liat ini.

Di Perancis terbuka yang baru saja usai pemain  yang paling besar peluangnya untuk melengserkan Nadal dari tahtanya sebagai raja tanah liat adalah Dominic Thiem, namun sayangnya di babak pertama dia telah dikalahkan oleh petenis Spanyol Pablo Andjar.

Di babak semi final ada dua petenis muda yang juga memiliki kesempatan mengalahkan Nadal yaitu Stefanos Tsitsipas dari Yunani dan Alexander Zverev dari Jerman sudah saling berhadapan.

Di semi final kedua petenis ini saling berhadapan akhirnya Tsitsipas mengalahkan Zverev secara marathon 5 set.

Di babak final Djokovic memang menunjukkan kelasnya sebagai pemain tenis nomor satu dunia karena setelah kehilangan 2 set berturut turut  akhirnya dapat mengatasi Tsitsipas pada 3 babak berikutnya dengan skor secara keseluruhan 6-7 (7/2), 2-6, 6-3, 6-2, 6-4.

Dengan kemenangannya saat ini Novak Djokovic mencatatkan dirinya sebagai pemaian pertama di era kejuaraan tenis terbuka yang memenangkan 4 gelar grand slam dalam tahun yang sama sebanyak 2 kali.

Kemenangan ini juga menempatkan  dirinya pada peringkat ketiga sebagai petenis dengan kemenangan grand slam terbanyak setelah Roger Federer dari Swiss dan Rafael Nadal dari Spanyol.

Clash of the Titan diantara ketika petenis top dunia yang sedang mencoba menorehkan prestasi terbaiknya memang akan segera akan terjadi di turnamen berikutnya yaitu Wimbledon.

Peluang Djokovic kembali meraih juara di lapangan rumput Wimbledon memang cukup besar karena Roger Federer mengalami cedera lutut dan usianya sudah mencapai 40 tahun sedangkan  prestasi Nadal kurang cemerlang di lapangan rumput. Sementara itu Djokovic tercatat memenangi  Wimbledon dua tahun berturut sebelum pandemic Covid-19.

Perjalanan Djokovic  untuk mencatatkan dirinya sebagai pemain terbesar sepanjang masa memang masih cukup panjang  namun sangat memungkinkan.

Jika Djokovic bisa meraih gelar kembali di Wimbledon maka akan memuluskan dirinya untuk meraih gelar berikutnya di  Amerika terbuka.

Jika Djokovic juga akan memenangi Amerika terbuka maka peluang menjadikan dirinya sebagai petenis terbesar sepanjang masa akan semakin mulus karena sampai saat ini dirinya tercatat sudah tiga kali memenangi Amerika terbuka, sedangkan Federer tercatat memenangi lima kali dan Nadal empat kali.

Jika semuanya berjalan dengan mulus maka diperkirakan Djokovic paling lambat akan meraihnya di tahun 2022.

Jika hal ini terjadi maka akan menjadikan dirinya sebagai petenis comeback tersukses setelah sempat menghilang beberapa tahun.

Dunia kini menyaksikan perjalan bersejarah dan menunggu momen petenis Serbia yang berusia 34 tahun ini meraih gelar petenis terbesar sepanjang masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun