Pelatih pria dengan mudah dapat mengkondisikan atlet muda belia ini baik secara emosi maupun fisik untuk tunduk pada instruksinya.
Dalam situasi seperti inilah abuse fisik dan sexual mulai terjadi. Â Bagi atlet muda belia yang telah dikondisikan pola pikirnya bahwa untuk mencapai prestasi dan mimpinya mereka harus patuh pada instruksi pelatih pria.
Dalam usia muda belia atlet gymnastic ini pola pikirnya masih belum berkembang dengan baik sehingga abuse fisik dan sexual terkadang dianggap sebagai budaya yang harus dipatuhinya dan juga masih dikuasai rasa takut untuk menceritakan apa yang dalaminya.
Dalam perkembangannya tidak hanya pelatih pria yang terlibat secara internsif dalam olah raga gymnastic wanita ini namun juga unsur penting lainnya seperti dokter pria.
Dalam situasi seperti inilah abuse sexual, fisik, emosi dan mental menjadi fenomena gunung es dalam olah raga gymnastic ini.
Skandal terbesar yang terjadi  pada olah raga gymnastic wanita ini terjadi di Amerika yang menghebohkan dunia di tahun 2018 lalu yang melibatlan Larry Nassar seorang dokter ternama yang menangani persiapan atlit  gymnastic Amerika  ke olimpiade.
Larry Nassar  secara fisik tampak sebagai dokter yang sangat baik dan lemah lembut, namun dibalik kelembutannya  Larry Nassar merupakan predator dengan melakukan sexual abuse lebih dari 150 atlet gymnastic ternama Amerika dalam jangka waktu yang lama.
Terbongkarnya kejahatan yang dilakukan oleh Larry Nassar ini menunjukkan betapa rentannya atlit muda belia dalam olahraga gymnastic ini terhadap sexual abuse.
Rupanya child abuse dalam olah raga gymnastic ini tidak hanya terjadi di Amerika namun juga terjadi di Australia.
Secara resmi minggu lalu Gymnastic Australia mengungkap sekaligus meminta maaf atas terjadinya abuse fisik, emosi, sexual dang psikologi yang terjadi pada atlet gymnastic Australia.