Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Covid-19 Sudah Mencapai Pegunungan Himalaya

24 April 2021   12:30 Diperbarui: 24 April 2021   12:49 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Covid-19 sudah mencapai Himalaya. Photo : Frank Bienewald/LightRocket/Getty Images

Ketika dunia saat ini dihebohkan dengan mengganasnya  Covid-19 di India dengan angka penularan  sehari sebanyak 330.000 dalam sehari dengan angka kematian 1 orang setiap 5 menit di New Delhi, dunia kembali dikejutkan dengan luasnya penyebaran virus Covid-19 ini.

Seorang pendaki yang berasal dari Norwegia menunjukkan hasil tes yang positif untuk Covid-19 ini ketika dilakukan tes di base camp gunung Himalaya.

Ternyata hasil tes positif tidak saja menunjukkan bahwa pendaki Norwegia  yang bernama  Erlend Ness saja namun pemandunya yang merupakan penduduk lokal yang dikenal sebagai Sherpa ini juga menunjukkan hasil yang positif.

Sebenarnya  Erlend Ness sebelum mencapai base camp sudah beberapa kali melakukan tes dengan hasil negatif.

Tes pertama yang dilakukan oleh Ness ketika sebelum berangkat dari Norwegia yang menunjukkan hasil yang negatif.

Selanjutnya selama mengikuti masa karantina di Kathmandu sebelum menuju base camp juga telah di tes dan menunjukkan hasil yang negatif juga

Namun ketika berada di Base camp Ness mengalami pulmonary edema yang menyebabkan paru parunya berisi cairan.

Pada awalnya Ness diduga menunjukkan gejala sakit ketinggian yang umum dialami oleh pendaki gunung, namun setelah dibawa ke rumah sakit dan dilakukan tes ternyata Ness positif Covid-19.

Dengan positifnya hasil pemeriksaan maka Erlend Ness merupakan kasus pertama Covid-19 di Himalaya.

Hasil tes ini tentunya membuat khawatir berbagai pihak  karena ada kemungkinan virus covid-19 ini telah menyebar kes  ratusan pendaki gunung lainnya yang kini tengah berada di base camp.

Berdasarkan hasil tracking, pendaki gunung asal Swedia ini ternyata tinggal bersama penduduk lokal sebelum menuju base camp.  Diketahui juga bahwa  Ness juga pernah tinggal bersama dengan pendaki lainnya selama berminggu minggu.

Hasil tracking ini tentunya menguatkan bukti bahwa ada kemungkinan bahwa Covid-19 ini telah menyebar luas di penduduk lokal dan sesama pendaki gunung di wilayah Himalaya.

Merabaknya virus corona ini kemungkinan akan mengakhiri masa pendakian yang puncaknya akan terjadi pada bulain Mei mendatang dimana cuaca diperkirakan akan sangat bagus untuk pendakian.

Jika virus ini benar benar menyebar luas di antara pendaki maka akan dapat dibayangkan bahwa korban akan sangat sulit untuk dievakuasi ke rumah sakit dari tempat pendakian yang ketinggiannya mencapai 8000 meter ini, karena helikopter akan mengalami kesulitan mencapai ketinggian ini.

Kesulitan lainnya yang akan dihadapi penderita Covid-19 adalah tipisnya udara yang akan menambah resiko terjadinya kegagalan pernafasan yang akan berakibat fatal.

Penyebaran virus ini tidak saja akan menghentikan masa pendakian, namun juga dapat menghancurkan sektor wisata yang paling terkenal ini.

Dengan daya tarik utama  gunung Himalaya dan budaya yang sangat unik negara kecil Nepal mencatat jumlah turis mancanegara yang setiap tahun mengunjunginya mencapai 2,5 juta wisatawan yang menggunakan visa.

Disamping itu ada sebanyak 26,353 orang yang menggunjungi Nepal dengan ijin pendakian.

Oleh sebab itu dapat dibayangkan bahwa penyebaran virus korona di wilayah Himalaya ini akan menghancurkan sektor wisata Nepal

Seiring dengan merebaknya Covid-19 pemerintah Nepal memang sudah pernah menutup pendakian gunung Himalaya ini.  Dengan ditemukannya pendaki yang tertular Covid-19 ini maka tentunya akan menghantam kembali dunia wisata Nepal yang baru saja membuka kembali pendakian gunung Himalaya bagi wisatawan internasional

Sebagai gambaran pendapatan devisa dari sektor wisata Nepal mencapai US$ 4 juta setiap tahunnya dengan hanya mengeluarkan ijin pendakian gunung Himalaya ini.

Sebenanya pemerintah Nepal sudah menerapkan aturan yang cukup ketat untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 ini.

Setiap pengunjung ke Nepal harus menunjukkan surat bebas Covid-19 yang dilakukan dalam waktu 72 jam  dari penerbangannya.

Pengunjung yang berasal dari negara yang sudah terjangkit virus Covid-19 varian baru bahkan harus dikarantina selama 10 hari di hotel.  Jika dalam lima hari  masa karantina ini menunjukkan hasil yang negaratif maka wisatawan dapat melanjutkan sisa 5 hari karantinanya di rumah.

Kejadian pertama Covid-19 di pengunungan Himalaya ini menunjukkan betapa luasnya penyebarannya dan juga betapa sulitnya untuk mencegah penyebarannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun