Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pupusnya Era Castro Setelah 62 Tahun Revolusi Kuba

17 April 2021   11:07 Diperbarui: 17 April 2021   15:24 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Generasi muda Kuba mengalami krisis kepercayaan masa depan terkait memburuknya ekonomi. Photo: Yamil Lage/AFP via Getty Images

Era baru kuba pasca Raul Castro diperkirakan akan masuk era perekonomian baru yang sangat jauh berbeda dengan perekonomian  tradisional komunisme. 

Diperkirakan bisnis privat akan tumbuh subur demikian juga akan banyak munculnya taxi mandiri.  Di tatanan kebijakan nasional diharapkan terjadi otonomi industri dan juga terjadi desentralisasi pemerintahan ke provinsi.

Di tengah keruntuhan perekonomiannya Kuba masih memiliki kebanggan besar di bidang kedokterannya yang cukup dikenal oleh dunia. Di tengah pandemi pun dengan kondisi yang serba terbatas, para ilmuwan Kuba berhasil membuat dua vaksin Covid-19 yang kini memasuki tahap akhir uji klinisnya yaitu Vaksin Soberana 2 dan  Abdala

Bagi pengganti Raul Castro yang tentunya tidak melalui tempaan revolusi dan hiruk pikuknya pemberontakan, tongkat estafet ini bukanlah tugas yang mudah.

Generasi muda Kuba mengalami krisis kepercayaan masa depan terkait memburuknya ekonomi. Photo: Yamil Lage/AFP via Getty Images
Generasi muda Kuba mengalami krisis kepercayaan masa depan terkait memburuknya ekonomi. Photo: Yamil Lage/AFP via Getty Images
Terjadinya transisi kepemimpinan di era krisis ekonomi ini tidaklah mudah karena bukan hanya masalah ekonomi saja yang harus diselesaikan namun juga krisis kepercayaan generasi muda Kuba yang ditandai oleh rasa frustrasi yang semakin yang semakin meningkat, terutama di kalangan generasi muda Kuba yang kehilangan kepercayaan akan masa depannya.

Rujukan: Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun