Bahkan Edwina menuduh Meghan Markle membuat alasan ketidak hadirannya bukan seperti yang diungkapkannya namun karena dokter tidak membolehkan bepergian karena hamil tuanya.
Kematian pangeran Phillip sebenarnya dapat saja  dianggap sebagai pintu rekonsiliasi Pangeran Harry ke lingkaran keluarga kerajaan, namun sayangnya ketidak hadiran Meghan Markle yang kini sedang hamil 8 bulan ini membuat kehebohan baru.
Masalahnya ini sebenarnya sangat sederhanya yaitu menyangkut ungkapan Meghan Markle bahwa dirinya memiliki hubungan yang sangat khusus dengan Pangeran Philip dan ketidak hadirannya di pemakaman orang yang dicintainya ini karena alasan dia tidak ingin menjadi pusat perhatin dan pemberitaan.
Namun ketika sesuatu yang sangat sederhana ini dipandang dari segi kebencian dan rasa superioritas ras maka hal ini menjadi komplek dan  menegaskan bahwa tampaknya rasisme itu tidak akan pernah musnah dari permukaan bumi ini.
Ketika sudah masuk ke ranah rasisme Meghan Markle tidak saja mewakili diri pribadi saja namun sudah menjadi mewakili perjuangan lenyapnya rasisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H