Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa pandemi Covid-19 berdampak besar pada hampir seluruh sendi kehidupan manusia termasuk di dalamnya bidang pendidikan.
Dalam dunia pendidikan tidak saja terjadi perubahan yang sangat drastis dalam proses belajar mengajar namun juga di beberapa belahan dunia COVID-19 telah memarjinalkan anak usia sekolah.
Data yang baru saja dikeluarkan oleh UNESCO, World Bank dan UN Population kemaren menunjukkan bahwa pada tahun 2021 saja sebanyak 70 juta anak terpengaruh langsung keberlangsungan pendidikannya akibat pandemi ini.Â
Secara global sebanyak 17% dari dari anak usia sekolah menjadi korban pandemi ini. Bahkan berdasarkan analisis dari ONE Campaign (Organisasi Anti Kemiskinan) lebih dari 50% anak usia 10 tahun tidak dapat membaca dan mengartikan kalimat.Â
Hal ini tentunya sangat memprihatinkan karena hal ini baru saja dianalisis yaitu di akhir tahun 2020 lalu.
Termarjinalkan anak usia sekolah yang merupakan masa depan bangsa ini tentunya terkait erat dengan penutupan sekolah sekolah di seluruh bagian dunia dalam jangka yang sangat panjang akibat pemerintah melakukan pembatasan pergerakan warganya sebagai upaya mengendalikan Covid-19.
Sebagai contoh di Indonesia menurut laporan yang dikeluarkan oleh UNICEF, di tahun 2020 sebanyak 60 juta anak usia sekolah tidak dapat melakukan kegiatan belajar dan mengajar di sekolah.
Pada tahun 2020 lalu UNESCO menyatakan bahwa sebanyak 1,7 milyar anak di 188 negara pendidikannya terganggu akibat pandemi Covid-19 ini
Di neger-negara tertentu penutupan sekolah ini memang tidak menghentikan keberlangsungan pendidikan karena dapat dilakukan secara online, namun di negara-negara miskin, di mana fasiltas internet dan infrastruktur tidak memungkinkan dampaknya sangat berbeda karena menghentikan proses pendidikan secara total.
Dikatakan berdampak sistemik karena dengan kondisi seperti ini dan pandemi Covid-19 tidak akan pernah dapat diprediksi kapan berakhirnya. Di tahun 2030 diperkirakan sebanyak 750 juta anak anak di dunia ketika mencapai usia 10 tahun tidak dapat menguasai literasi dasar.