Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mewaspadai Meluasnya Peredaran Vaksin Covid-19 Palsu

4 Maret 2021   09:22 Diperbarui: 4 Maret 2021   09:56 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pihak interpol ketika mengumumkan penemuan dan peredaran vaksin Covid-19 palsu. Sumber : Interpol, AfricaNews

Di tengah tengah upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 dan membentuk kekebalan masyarakat, dunia kini tengah dikejutkan dengan terbongkarnya jaringan pemalsuan vaksin.

Ribuan dosis vaksin palsu disita pihak kepolisian di Cina dan di Afrika Selatan.  Pihak kepolisian  Cina juga berhasil menangkap 70 orang pelaku pemalsuan vaksin, sedangkan di Afrika Selatan berhasil ditangkap pelaku berkewarganegaraan Cina dan Zambia.

Di tengah  tengah meningkatnya kebutuhan vaksin dan juga suplai vaksin yang masih sangat terbatas membuka peluang bagi orang orang yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan pemalsuan vaksin.

Tindakan ini tidak dapat dipandang sebagai tindakan kriminal biasa, namun perlu diwaspadai dunia termasuk Indonesia karena jika terjadi dalam jumlah yang masif akan menimbulkan masalah besar terkait imunitas publik.

Bisa kita bayangkan orang yang disuntik vaksin palsu tidak menyadari bahwa dirinya sangat rentan tertular covid-19 sementara yang bersangkutan sudah terlanjur melonggarkan pembatasan pergerakannya karena menganggap sudah divaksin.

Fenomena Gunung Es

Pertanyaan yang muncul sekarang adalah apakah memang hanya terjadi di Cina dan Afrika Selatan saja  pemalsuan ini terjadi? Apakah hanya dilakukan oleh segelintir orang saja?

Dalam berbagai kasus pemalsuan suatu produk biasanya ketika ada yang tertangkap maka seringkali kejadian pemalsuan sudah masif seperti fenomena gunung es.

Penemuan kasus produksi vaksin palsu di Afrika Selatan sudah mulai terungkap di bulan Desember tahun 2020 lalu.

Barang bukti vaksin palsu di Afrika Selatan. Sumber: interpol
Barang bukti vaksin palsu di Afrika Selatan. Sumber: interpol
Pelaku yang ditangkap pihak berwenang Afrika Selatan. Sumber: Interpol
Pelaku yang ditangkap pihak berwenang Afrika Selatan. Sumber: Interpol
Pihak kepolisian Kementerian Keamanan Masyarakat di Cina menyatakan bahwa pihak kepolisian sedang berusaha untuk mencari dan membongkar jaringan lain pemalsuan vaksin ini dan dengan bekerja sama dengan interpol diharapkan akan efektif untuk mencegak pemalsuan vaksin ini meluas.

Dari hasil penyelidikan the International Criminal Police Organization yang berbasis di Lyon Perancis  disinyalir bahwa kemungkinan besar ada jaringan lain yang sudah memproduksi dan mengedarkan vaksin palsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun