Di tengah-tengah upaya dunia memutus rantai pandemi Covid-19 melalui  berbagai cara termasuk vaksin, kini wabah Ebola yang mematikan yang pernah melanda dunia utamanya di Afrika di era tahun 2014-2016 lalu muncul lagi ke permukaan.
Kasus terbaru minggu ini terjadi di Guinea dimana 3 orang sudah meninggal dunia akibat Virus Ebola yang sangat mematikan. Tidak hanya sampai disitu saja, kasus ini sudah mulai merembet ke empat negara di wilayah Afrika Barat.
Ketika wabah ebola mencapai puncaknya  tidak jarang penderita Ebola meninggal di pinggir jalan karena orang ketakutan menanganinya.
Kasus Ebola ini merebak kembali pada tanggal 1 Februari lalu di Guinea dimana  ada 7 kasus  penderita usia sekitar 25 tahunan yang ada yang menunjukkan gejala  terjangkit Ebola.
Melihat pengalaman dunia sebelumnya wabah Ebola memang sempat berhasil dieliminasi dengan Kerjasama  dan kerja keras seluruh negara di bawah komando WHO.
Merebaknya kembali kasus Ebola di dunia memang membuat khawatir di kalangan relawan dan petugas kesehatan dunia dan  juga organinasi kesehatan dunia karena jika tidak segera di eliminasi akan menambah beban dunia di tengah tengah merebaknya pandemo Covid-19.
Saat merebaknya wabah Ebola di tahun 2014-2016 WHO memang telah berhasil pengembangkan vaksin yang berperan besar dalam mengeliminasi wabah Ebola saat itu.
Bulan Januari 2021 lalu WHO menyatakan  memiliki persediaan vaksin Ebola sebanyak 500 ribu dosis untuk mengantisipasi merebaknya kembali wabah Ebola ini, namun pada kenyataannya pada saat WHO mengumumkan stok vaksin Ebola ini ternyata  persediaan vaksin Ebola yang dikembangkan oleh Merck  ini hanya tersedia 7 ribu dosis saja.