Menanggapi peluncuran vaksin buatan Rusia ini  Amerika dan negara negara Eropa seolah satu suara mengkritik vaksin Sputnik V ini dengan mendeskriditkan bahwa vaksin ini tidak aman dan tidak jelas cara pembuatan dan pengujiannya.
Namun  minggu lalu ketika data tingkat efikasi vaksin Sputnik yang mencapai 93% Amerika dan negara barat terdiam apalagi vaksin Sputnik V ini sudah mulai didistribusikan ke negara negara di dunia.
Hal yang sama juga terjadi dengan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Cina yang walaupun dengan menggunakan pengembangan vaksin secara tradisional (mengivestasikan virus yang sudah dilumpuhkan untuk menimbulkan antibodi spesifik).
Vaksin produksi Cina ini memiliki kelebihan yaitu tidak memerlukan suhu penyimpanan ultra low temperature (-80oC) namun cukup dengan freezer biasa.
Hal ini tentunya membuat vaksin produksi Cina ini lebih cocok untuk didistribusikan di negara berkembang dan di wilayah terpencil dimana fasilitas listriknya sangat minim.
Saat vaksin Cina sudah mulai didistribusikan kembali Amerika dan negara barat satu suara mendiskreditkan vaksin ini dengan menyebutkan bahwa vaksin ini berbahaya dan belum melalui uji klinis yang memadai.
Kembali ketika data uji klinis mulai muncul terkait keamanan dan tingat efikasi vaksin buatan Cina ini mencapai 65-85% dari ujicoba di negara di Amerika latin dan Indonesia negara barat tetap saja sini menanggapinya.
Perancis misalnya masih memandang sebelah mata vaksin buatan Cina ini. Hari ini pemberitaan mainstream dunia mengabarkan bahwa Presiden Perancis menyatakan bahwa vaksin buatan Cina ini berbahaya karena dapat menimbulkan varian baru covid-19 yang lebih mematikan.
Pernyataan presiden Perancis ini dapat dipandang sebagai ungkapan frustasi negara Perancis yang tertinggal kerena dalam perlombaan pembuatan vaksin ini.
Disamping itu pernyataan presiden Perancis ini sebagai lontaran isu yang tidak didukung bukti ilmiah yang emadai yang memandang sebelah mata bangsa Asia.
Sebaliknya reputasi negara barat juga diragukan ketika vaksin buatan Pfizer menimbulkan 23 Â kematian pada orang lanjut usia di Norwegia.