Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Fenomena Melajang Kaum Milenial Tiongkok

30 Januari 2021   12:03 Diperbarui: 30 Januari 2021   12:33 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkawinan bagi kalangan milenial Tiongkok bukanlah merupakan hal yang murah, sebab tradisi yang mengharuskan membeli rumah sebelum kawin yang masih berlaku di sebagian besar kelompok masyarakat.  Hal ini tentunya  merupakan sesuatu yang sangat memberatkan karena akan memerlukan  biaya yang  sangat banyak yang bagi sebagian kaum  milenial ini tidak terjangkau.

Sebagai gambaran memiliki rumah yang dekat dengan fasilitas umum seperti child care terutama di kota besar merupakan suatu kemewahan yang bagi  sebagian  kaum milenial ini karena sangat sulit dijangkau.

Di sebagian besar wilayah pedesaan membayar mahar perkawinan masih merupakan tradisi yang sangat kuat dan biasanya menyangkut jumlah uang yang sangat besar  dan juga biaya untuk membeli rumah sebagai syarat perkawinan yang akhir akhir ini biayanya semakin meningkat tajam.

Mengkhawatirkan

Ketidak seimbangan gender dan fenomena menunda perkawinan ini tentunya menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pemerintah mengingat pengalaman dan kesalahan kebijakan  masa lalu seperti one child policy yang berdampak pada perekonomian Tiongkok.

Sudah banyak contoh negara negara di wilayah Asia yang terlebih dulu memiliki permasalahan serius ini seperti di Jepang, Kora Selatan, Singapura dan Taiwan yang dalam jangka panjang akan mempengaruhi perekonomian negara akibat berkurangnya angkatan kerja produktif.

Bagi pemerintah memang tidak gampang menyelesaikan permasalahan ini karena menyangkut pilihan hidup kalum milenial yang tentunya tidak dapat dibendung kecuali dengan kekerasan penerapan perangkat hukum.

Kini kaum milenial Tiongkok sudah mulai menentukan jati dirinya dalam hal menentukan pada usia berpa mereka akan kawin.  Pergeseran fenomena sosial ini tentunya secara perlahan namun pasti menggerus tradisi dan nilai buadya yang terkait dengan perkawinan.

Zaman memang sudah berubah oleh sebab itu sangat sulit untuk menilai apakah fenomena  ini merupakan sesuatu yang baik atau buruk, karena hanya waktu sajalah yang akan mene ntukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun