Industri Mangga Australia yang Menggoda

Jika kita berbicara masalah mangga maka kita tentunya sangat jarang menyebut nama Australia sebagai salah satu produsen  dan eksportir mangga.

Australia memang memiliki beberapa wilayah yang cocok untuk ditanami mangga, seperti wilayah Northern Territory, Queensland, Western Australia  dan Tasmania.

Untuk menggambarkan seberapa besar industri mangga di Australia, marilah kita amati data berikut:

Pada tahun 2017/2018 saja produksi mangga Australia sudah mencapai 10 juta trays.  Dua wilayah terbesar yang menyumbang produksi mangga terbanyak di Australia adalah Northern Territory yang menyumbang produksi sebesar 48%, Queensland menyumbang sebanyak 47% dari total produksi mangga dan sisanya dari kantong kecil produsen mangga di berbagai wilayah lainnya seperti Tasmania.

Salah satu area perkebunan mangga di Northern Territoy. Sumber:.austrade.gov.au

Photo: ABC News: Kristy O'Brien

Petani Mangga Australia. Photo: ABC

Petani mangga di salah satu perkebunan di wilayah Utara Australia. Photo: Australian Mangoes

Petani ini tidak hanya menanam mangga saja tapi membuat varietas baru. Photo: ABC Rural, Tom Edwards

 Di tahun 2019/2020 ini bahkan produksi mangga Australia sudah mencapai 10,6 juta trays.  Produksi mangga di wilayah Northern Territory bahkan terus merangkak mencapai 52 % dari total produksi mangga nasional Australia. Sedangkan wilayah lain seperti Queensland dan West Australian produksi mangganya di tahun 2019/2020 mencapai masing-masing 45% dan 3%

Dari wilayah Northern Territory  jenis mangga yang terkenal seperti  Calypsos, Honey Golds, R2E2s dan Kensington Prides terus diperluas arena produksinya.

Ke depan memang pemerintah Australia memproyeksikan produksi mangganya sebesar 50% dalam kurun waktu  10 tahun ke depan dengan target produksi sebesar 12-13 juta trays untuk setiap musimnya (Agustus - Maret) dan diharapkan akan mencapai target produksi 15 juta trays per tahunnya.

Industri mangga di Australia tidak dapat dikatakan kecil karena nilai retailnya sudah mencapai AUD $300 juta

Mangga sudah menjadi industri di Australia. Photo: ABC News: Kristy O'Brien

Jika dikonversikan ke dalam jumlah, maka setiap musimnya  pada kurun waktu 2014-2017 saja Australia memproduksi mangga sebesar 50.000 ton mangga segar dan 8.000-10.000 ton diantaranya di ekspor terbesar ke berbagai negara seperti   Hong Kong, New Zealand, Singapore, United Arab Emirates, Korea Selatan dan Tiongkok.

Mangga Australia yang menggiurkan

Mangga Australia memang sangat khas dan berbeda dengan mangga yang umumnya diproduksi di Indonesia.  Paling tidak ad 11 jenis mangga yang diproduksi oleh yaitu : R2E2, Calypso (B74),  Irwin, Brooks, Nam Doc Mai,  Green eating, Palmer, Keitt, Haden, Kent dan  Kensington Pride.

Jenis jenis mangga ing memang  sangat menggoda dan menggugah  selera untuk mencicipinya, walaupun sebenarnya mangga Australia tidak se aromatik dan eksotik mangga Indonesia.

Kensington Pride, Photo: Jesmond Fruit Barn

mangga Honey Gold. Photo: mangoes.net.au

mangga R2E2. Photo: mangoes.net.au

Mangga Palmer. Photo: mangoes.net.au

mangga Calypso. Photo: mangoes.net.au

Mangga Irvwn. Photo: steemit.com

Mangga varites baru NMBP 4069 yang dikekbangkan Australia di wilayah iklim yang lebih panas. Photo: Department of Agriculture and Food of WA

Sumber: agric.wa.gov.au

Tantangan

Memasuki tahun 2021 ini produksi mangga Australia yang diprediksi akan meningkat ternyata  memasuki fase kelabu karena produksi nationalnya turun dan diperkirakan hanya mencapai 7 juta trays saja.

Produksi mangga Australia menurun di pengujung tahun 2020 akibat curah huja yang tinggi dan kekurangan tenaga kerja di masa pandemi. Photo: Australian Mango Industry Association

Penurunan produksi mangga Australia ini terjadi akibat kombinasi iklim yang tidak mendukung seperti curah hujan yang tinggi dan juga masa pandemi yang menyebabkan kekurangan pekerja pemetik mangga.

Dalam situasi seperti ini ekspor mangga Australia di masa pandemi juga memasuki masa kelabu karena ketika pasar ekspor mangga mulai berangsur pulih, Australia kesulitan memasok mangganya karena terjadi penurunan produksi di dalam negeri di periode tahun 2020 ini dan diperkirakan di tahun 2021 situasi ini akan terus berlanjut.

Terlepas dari berbagai kendala yang dihadapinya, kiprah pemerintah Australia yang bertekad untuk menjadikan mangga sebagai salah satu komoditas ekspor perlu kita tiru, karena dengan iklim dan kualitas lahan yang sangat terbatas Australia berhasil menempatkan dirinya sebagai salah satu eksportir mangga dunia yang tentunya dapat mengangkat martabat petaninya.