Mungkin diantara kita pernah bertemu dan melihat kucing dengan warna mata yang berbeda antara mata kiri dan kanannya. Warna mata yang berbeda yang sangat kontras dengan warna tubuhnya yang umumnya berwarna putih membuat kucing sangat menawan.
Dalam ilmu genetika warna mata yang berbeda ini dinamakan odd Eyes atau yang dikenal juga dengan Heterochromia (sumber1, sumber2). Anomali warna mata ini pada umumnya ditemukan pada kucing yang berwarna putih, tapi walaupun lebih jarang odd eyes ini juga ditemukan pada warna kucing lainnya.
Bagi pencinta kucing warna mata menjadi salah satu pertimbangan untuk memelihara ataupun membiakannya karena keragaman warna mata pada kucing sangat banyak sekali dan tentunya menawan.
Jika kita amati lebih jeli lagi, maka warna mata kucing bergradasi dengan variasi mata mulai dari biru, hijau, kuning sampai dengan warna coklat.
Sebagai contoh kucing Siam yang memiliki warna mata biru yang merupakan ciri standar kemurnian kucing Siam. Â Demikian juga kucing dengan variasi warna lain dapat dihasilkan melalui program seleksi.
Jika pada Iris tidak ada melanosit, maka warna mata kucing akan menjadi biru.  Dalam kondisi dimana level melanosit rendah  maka akan dihasilkan warna mata kehijauan.  Sebaliknya jika level melanositnya tinggi maka akan dihasilkan warna mata copper dan orange.
Aktivitas melanosit yang menentukan warna mata kucing ditentukan oleh banyak gen (polygenes) yang tertetak pada kromosom yang berbeda.  Hal inilah yang memungkinkan para breeder kucing  dapat menghasikan kucing dengan warna mata tertentu melalui program selektif breeding.
Bagaimana odd Eyes terjadi?
Kucing dengan kondisi odd eyes dapat terjadi karena genetik ataupun penyebab lainnya seperti karena sakit, pengobatan ataupun lainnya.
Bedasarkan hasil penelitan, penyebab yang paling umum terkait terjadinya odd eyes pada kucing adalah abnormalitas yang terjadi selama perkembangan embrio.
Dalam keadaan normal sel punca  (stem cells) akan bermigrasi ke berbagai bagian tubuh tergantung pada tipe selnya yang akan membentuk jaringan tertentu. Beberapa stem cells  ini selama perkembangan embrio akan berhenti bermigrasi di mata dan selanjutnya akan berkembang menghasilkan melanosit.
Dalam keadaan tertentu melanosit dapat saja terhambat pada salah satu mata kucing, sehingga mata kucing yang satu memliki pigmentasi dan menghasilkan warna mata hijau, coklat atau warna campuran, namun pada mata yang satunya lagi akan berwarna biru karena melanositnya tidak ada.
Pemunculan warna putih pada kucing dikendalikan oleh gen dominan. Â Keberadaan gen dominan putih dan warna totol totol putih akan mengganggu migrasi melanosit menuju mata selama perkembangan embrio.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan jika kita memelihara kucing berwarna putih adalah ketulian karena gen yang mengontrol pemunculan warna putih umumnya terkait dengan ketulian pada kucing (sumber, sumber 1)
Odd eyes juga terjadi pada manusia dengan mekanisme yang hampir sama dengan yang terjadi pada kucing.
Odd eyes dalam dunia kucing memang merupakan salah satu fenomena yang menarik karena menghasilkan kucing yang unik yang dengan keindahan tersendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H