Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

SolarWinds Gelombang Cyber-attack yang Mempermalukan Amerika

20 Desember 2020   12:32 Diperbarui: 20 Desember 2020   16:48 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh pihak keamanan cyber kelompok APT ini diidentifikasi hanya berdasarkan nama dan nomor serangannya secara berurutan sesuai dengan hasil pendeteksian saja. Sebagai contoh sebutan kelompok ATP dari Rusia disebut dengan "Beruang" dan dari Cina disebut dengan "Naga".

Gelombang cyber-attack SolarWinds sebagaimana yang telah diuraikan di atas melibatkan puluhan cyber-attack yang menyerang kantor pemerintahan di Amerika yang secara spesifik menargetkan "mengganggu "software buatan SolarWinds yang umum  digunakan.

Kepala Badan Intelegen Amerika memang belum secara spesifik menyatakan siapa yang paling bertanggungjawab di baik semua serangan ini.

Masalah ini menjadi semakin rumit ketika Trump menyatakan bahwa cyber-attack ini hanya sebagai fake news sebagai salah satu upaya pihak tertentu untuk menyalahkan Rusia.  Namun Trump lebih percaya bahwa Cina lah yang berada dibalik serangan ini.

Sementara pihak keamanan Amerika yang secara eksplisit disampaikan oleh  Secretary of State Mike Pompeo menyatakan  bahwa ada indikasi yang kuat bahwa Rusia berada dinlai serangan ATP ini

Pernyataan pemerintah Amerika atas dugaan Rusia berada di balik rangkaian serangan ini sekaligus mengungkap betapa rentannya sistem cyber security Amerika dan secara tidak langsung mencerminkan "pengakuan"  keunggulan teknologi  cyber Rusia.

Tuduhan bahwa Rusia berada dibalik semuanya ini untuk mengintervensi dan mempengaruhi urusan dalam negeri Amerika termasuk pilpres lalu memang sangat rumit untuk dimengerti karena  secara teoritis Amerika dengan kecanggihan system cyber nya mestinya dapat mempertahankan diri dari segala serangan dari pihak luar.

Tuduhan ini memang hanya sekedar berujung pada tuduhan saja karena sebagai contoh intervensi Rusia dalam memenangkan Trump menjadi presiden pada pemilihan presiden sebelumnya sampai saat ini belum dapat dibuktikan.  Demikian juga tuduhan serupa pada Rusia dan Cina pada pemilihan presiden Amerika yang baru saja usai belum juga dapat dibuktikan.

Kecanggihan serangan SolatWinds dengan target  kantor pemerintah dan swasta yang menggunakan software SolarWinds memang sangat masif dan berbahaya karena sudah mentargetkan kantor yang menangani senjata nuklir.

Walaupun mantan  agen CIA yang pernah bermarkas di Moskow menyatakan bahwa berdasarkan pengetahuannya bahwa serangan ini atas dasar instruksi badan intelejen Rusia yang bernama SVR dan serangan ini diidentifikasi sebagai APT28 dengan nickname hacker yang bernama Cozy Bear, namun pada kenyataannya sampai saat ini  pihak berwenang  di Amerika belum dapat mengidentifikasi secara sebenarnya siapa yang berada dibalik serangan ini.

Terlepas dari apapun yang terjadi, pernyataan Amerika yang mengumumkan bahwa  telah terjadi serangan bergelombang cyberattack SolarWinds secara tidak langsung mencerminkan ketidak mampuan Amerika dalam mengantisipasi serangan ini sekaligus menunjukkan betapa rapuhnya sistem pertahanan cyber yang ada karena terjadi di perusahaan ataupun kantor yang sangat vital bagi keamanan nasional Amerika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun