Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengapa Indonesia Sebaiknya Menggunakan Lebih dari Satu Jenis Vaksin?

19 Desember 2020   12:31 Diperbarui: 22 Desember 2020   08:59 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi: www.flipboard.com
Ilustrasi: www.flipboard.com
Sementara vaksin Pfizer-BioNTech harus disimpan pada suhu -70 oC jika ingin dipertahankan selama 6 bulan dan hanya dapat bertahan selama 30 hari saja jika disimpan pada refrigerator standar.

Perbedaan suhu penyimpanan ini tentunya memungkinkan vaksin Moderna lebih cocok untuk disebarkan dan digunakan di wilayah pedesaan yang fasilitas penyimpanannya masih memungkinkan.

Sementara itu vaksin buatan Cina berdasarkan berbagai sumber yang didapat dikembangkan lebih cepat dengan menggunakan teknologi tradisional pembuatan vaksin yaitu menggunakan virus yang sudah di non aktifkan lagi. Sampai saat ini karena belum diunggapkannya data uji klinis oleh produsen vaksin, maka masih belum diketahui secara pasti tingkat perlindungannya.

Dengan meenggunakan teknologi ini memang vaksin produksi perusahan Tiongkok ini tidak memerlukan fasilitas penyimpanan khusus seperti kedua vaksin yang telah diuraikan di atas.  Vaksin buatan Tiongkok ada yang dapat disimpan di fasilitas pendingin biasa sehingga pendistribuasiannya akan sangat memudahkan.

Dari rekam jejaknya perusahaan  Sinovac Life Sciences merupakan perusahaan swasta yang selama ini telah mengembangkan dan mengkomersialisasikan sebanayak 6 vaksin untuk manusia dan 1 vaksin untuk hewan. Sebagaimana yang kita ketahui Vaksin produksi perusahaan ini yang dinamai CoronaVac telah dikirim ke Indonesia.

Dengan menggunakan perlakukan kimiawi perusahaan ini melakukan inaktivasi virus Covid-19.  Perlakukan kimiawi ini membuat virus tidak dapat menggandakan diri namun strukturnya tetap dapat dikenali sehingga dikenali oleh antibodi dan memicu kekebalan tubuh.

Saat ini vaksin CoronaVac sedang memasuki uji klinis tahap 3 setelah menunjukkan respon imun yang memadai. Uji klinis fase tiga vaksin ini sedang dilakukan di Indonesia, Brazil dan Turki untuk mengetahui efektivitas perlindungan dan keamanannya.

Perusahaan vaksin Tiongkok lainnya yang ada dibawah negara Sinopharm juga mengembangkan vaksin Covid-19 dengan cara yang sama yaitu melakukan inaktifasi virus.  Dua diantara vaksin produksi perusahaan ini  juga telah memasuki uji klinis tahap 3.

Tidak Satu Jenis Vaksin

Dalam keadaan darurat seperti ini memang belum ada satupun kandiadat vaksin dari 19 kandidat yang didaftar WHO yang menunjukkan hasil uji klinis yang lengkap. Oleh sebab itu berbagai pertimbangan harus dilakukan dalam memilih vaksin mana yang akan dipakai secara massal.

Penggunaan lebih dari satu jenis vaksin di Indonesia memang sangat disarankan karena disamping menghindari monopoli pasokan vaksin, maka efektivitas vaksin nya dapat dibandingkan jika menggunakan lebih dari satu jenis vaksin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun