Sebagai contoh awal minggu ini setelah pemerintah Inggris meloloskan vaksin Covid-19 buatan Pfizer yang bernama BioNTech, pemerintah mengambil langkah lebih lanjut yaitu mengumumkan akan mengratiskan biaya vaksinasinya. Inggris tercatat sebagai negara pertama yang meloloskan vaksin ini sekaligus menggunakannya secara massal.
Negara lain yang juga telah bersiap melakukan vaksinasi masal dengan gratis adalah Jepang, Perancis, Amerika, Norwegia dan India.
Kebijakan pemerintah Jepang yang akan melakukan vaksinasi gratis bagi penduduknya yang berjumlah 126 juta telah disetujui oleh parlemen.
Pemerintah Perancis menyebutkan bahwa vaksinasi massal di negaranya akan dimulai dalam hitungan minggu dan akan mengratiskan biaya vaksinasinya bagi semua semua penduduknya
Presiden terpilih Joe Biden juga akan mengambil kebijakan yang sama dengan menggratiskan biaya vaksinasi bagi semua penduduknya. Namun demikian pemerintah Amerika masih menunggu hasil uji coba vaksin ini apakah aman digunakan dan tidak ada efek jangka panjangnya. Jika sudah disetujui dan diloloskan hasil uji klinisnya, maka vaksinasi akan segera dilakukan.
Demikian juga dengan pemerintah Norwegia yang akan melakukan vaksinasi massal secara gratis bagi semua penduduknya jika vaksin sudah tersedia.
Negara lain di Asia yang mengumumkan rencana vaksinasi masal secara gratis adalah India namun masih terbatas pada beberapa negara bagian saja seperti Tamil Nadu, Madhya Pradesh, Assam dan Puduchchery. Namun diperkirakan dalam waktu dekat akan lebih banyak lagi negara bagian yang mengumumkan vaksinasi gratis karena pemerintah sudah berkomitmen untuk melakukan hal tersebut.
Tantangan
Pengumuman Pak Jokowi tentunya perlu ditindaklanjuti dengan perencanaan yang matang mengingat vaksinasi massal tidaklah mudah karena harus menjangkau pelosok dan wilayah terpencil termasuk di dalamnya fasilitas sumber daya manusia, cold chain, transportasi dll nya (baca secara lengkap di sini)
Jika kebijakan ini ditindaklanjuti secara serius maka vaksinasi massal ini walaupun tidak mudah, secara perlahan namun pasti akan dapat dilaksanakan di Indonesia.
Masalah lain adalah kekebalan tubuh yang dihasilkan dari vaksin ini tampaknya tidak permanen, oleh sebab itu vaksinasi harus dilakukan secara berulang secara rutin untuk menjaga level antibodi nya.