Disamping itu target yang dilumpuhkan merupakan seorang ahli nuklir yang menjadi  salah satu perancang program nuklir Iran dan telah lama menjadi target Amerika dan Israel karena program nuklir Iran dianggap sangat membahayakan stabilitas kawasan terutama keamanan negara Israel.
Sekitar dua tahun lalu Benjamin Netanyahu pernah menyebut nama dan memunculkan nama  Mohsen Fakhrizadeh. Ketika itu  Iran dinilai melanggar kesepakan nuklirnya dengan cara meningkatkan produksi Uranium dan melakukan pemurniannya di atas batas yang telah disepakati berdasarkan perjanjian nuklir yang disepakati tahun 2015.
Jadi sangat mungkin  mungkin kematian Mohsen Fakhrizadeh memang telah lama direncanakan dan ditargetkan untuk memberi peringatan kepada pemerintah Iran untuk menghentikan program nuklirnya.
Pengunduran diri Amerika dari kesepatan nuklir dunia secara sepihak di bawah pemeritahan Trump dan suara keras penentangan Israel  memang menguatkan analisis bahwa kekuatan nuklir Iran harus dihentikan melalui cara apapun termasuk penguatan sangsi ekonomi dan operasi intelejen dengan mentargetkan key person yang berperan dalam program nuklir Iran ini.
Kematian Mohsen Fakhrizadeh tentunya akan mempersulit negosiasi nuklir Iran dengan dunia walaupun secara kebijakan Joe Biden nantinya akan mengembalikan Amerika ke meja perundingan dengan Iran.
Kematian akan membuat situasi politik di kawasan ini akan semakin tidak menentu karena Fakhrizadeh tercatat tidak saja sebagai ahli nuklir namun juga petinggi garda bangsa  pasukan elit revolusi Iran.
Berdasarkan dokumen rahasia intelejen Israel posisi Fakhrizadeh memang sangat vital karena merupakan ketua pengembangan nuklir Iran yang dicurigai akan mengembangkan senjata nuklir dibalik proyek energi nuklir Iran.
Fakhrizadeh adalah seorang ahli fisika nuklir yang memimpin proyek Amad yang dimulai ditahun 1989 yang diduga bertujuan menghasilkan senjata nuklir. Namun berdasarkan laporan Badan Atom Dunia (IAEA) proyek ini sudah ditutup di tahun 2003 lalu.Â
Namun dokumen intelejen Israel yang diungkap oleh Netanyahu menyebutkan bahwa di tahun 2018 Fakhrizadeh diduga menghidupkan proyek Amad  ini secara rahasia.
Kecurigaan dunia dan badan atom dunia bahwa Iran bertujuan mengembangkan senjata nuklir telah memicu sangsi ekonomi yang berdampak besar pada perekonomian Iran di tahun 2010 lalu.
Dalam perkembangannya di tahun 2015 lalu berdasarkan kesepakatan baru antara Iran dengan Amerika, Inggris, Perancis, Cina dan Jerman Iran sepakat untuk membuka program niklirnya dan melakukan kesepakatan pembatasan pengayaan uraniumnya.