Demontrasi ini memang menunjukkan bahwa para demonstran dan juga sebagian rakyat Thailand merasa saat ini justru monarki merupakan bagian dari kisruh politik di Thailand yang semakin memanas di Thailand.
Jika diamati berbagai pernyataan Perdana Menteri Thailand terkait demonstrasi yang dinggap mengancam kemanan nasional, tampaknya konflik militer-sipil dan sipil-monarki ini tidak akan terselesaikan dalam waktu singkat.
Faktor yang juga diduga beperan kuat sebagai pemicu  gelombang demonstrasi ini adalah perekonomian Thailand yang semakin meredup akibat pandemi korona.
Dapat dibayangkan perekonomian Thailand yang sangat tergantung pada wisatawan ini terdampak hebat  akibat pandemik dan menimbulkan korban ekonomi dalam jumlah yang sangat  besar. Saat ini orang miskin di Thailand semakin miskin akibat pandemik dan banyak keluarga yang kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya.
Politik dan ekonomi memang seringkali tidak dapat dipisahkan. Â Jika terjadi masalah dan keduanya bercampur maka bukan tidak mungkin Thailand akan masuk ke dalam jurang krisis ekonomi dan politik sekaligus.
Dengan peralihan generasi, raja Thailand yang dulunya dianggap sebagai panutan kini sudah meredup pamornya dan digugat eksistensinya oleh rakyatnya karena dianggap tidak lagi sesuai dengan suara naruni rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H