Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Wagyu Dagingnya Kalangan Elit

11 Agustus 2020   11:43 Diperbarui: 11 Agustus 2020   12:10 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daging Wagyu. Photo: Taste of Japan

Sebagian dari kita mungkin ada yang sudah pernah mendengar istilah daging Wagyu, yaitu daging khas dengan harga selangit.

Jika daging sapi biasa lemak intra muscular nya sedikit, maka sebaliknya daging Wagyu memiliki lemak intra muscular yang sangat benyak sehingga mengubah penampakan daging  yang biasanya  merah dengan perlemakan  lebih banyak lemak ekstra muscular di bagian luar serat daging yang lebih banyak menjadi daging dengan warna pink dan berpola seperti marmer yang dikenal dalam ilmu perdagingan sebagai marbling.

Daging Wagyu memang sangat khas penampakannya karena lampak  alur alur lemak putih  dominan yang menyerupai pola yang sangat menarik.

Benyaknya lemak  intra muscular inilah membuat daging Wagyu memiliki aroma khas dan jika dipanggang dalam sekejap saja maka lemak intra muscular  nya akan meleleh dan membuat orang yang menyantapnya benar benar merasakan sensasi aroma dan rasa khas daging Wagyu yang sangat berbeda dengan daging biasa.

Berbicara harga jangan ditanya, karena daging Wagyu memang terkenal sangat mahal.  Satu kilogram daging Wagyu untuk steak dihargai  paling tidak US200, menakjubkan bukan? Daging Wagyu dengan kualitas premium tentunga harganya lebih mahal lagi.

Harga yang selangit tersebut konon tidak menyurutkan minat penggemar daging Wagyu untuk menyantapnya karena disamping rasa, juga merupakan pretise tersendiri bagi kalangan elit yang biasa menyantap daging istimewa ini.

Aroma dan rasa daging Wagyu yang memang  sangat khas ini membuat para ilmuwan mencoba mendeskripskan seberapa kompleks aroma dan rasa nya.

Menakjubkan memang, karena para imuwan Australia berhasil mengungkap paling tidak ada 800 kata yang berbeda yang mendeskripsikan aroma, rasa dan sensasi di mulut saat menncicipi  daging Wagyu ini.

Australia memang berkepentingan untuk meneliti sapi  yang menghasilkan daging Wagyu ini karena merupakan salah satu negara yang memiliki populasi sapi Wagyu yang terbesar  di luar Jepang.

Jumlah kata yang sangat banyak dan bervariasi untuk mendeskripsikan rasa dan aroma daging Wagyu ini memang tergolong istimewa karena biasanya untuk satu jenis bahan pangan jumlah kata yang digunakan untuk mendeskripsikannya hanya mencapai 3 atau empat kata sana.

Tingginya jumlah kata untuk menggambarkan cita rasa daging Wagyu menunjukkan betapa kompleks rasa dan aroma yang dimiliki daging Wagyu.

Beberapa cita rasa yang diungkapkan oleh para penelis yang digunakan dalam percobaan untuk mengungkapkan cita rasa antara lain, orama panggang, karemel, keju, lada putih, kerak  roti dll nya.

Daging Wagyu memiliki aroma dan citra rasa yang sangat khas. Photo: Thinkstocks
Daging Wagyu memiliki aroma dan citra rasa yang sangat khas. Photo: Thinkstocks
Rasa dan aroma daging memang sangat tergantung pada jenis sapi, wilayah sapi dipelihara dan juga bagaimana daging diproses.  Kombinasi tiga faktor inilah yang membuat daging sapi berbeda rasa dan aromanya ketika dimasak.

Bagi koki kelas atas mengolah dan memasak daging Wagyu ini memang memiliki tantangan tersendiri, karena jika kurang pas cara memasaknya maka keunggulan cita rasa daging Wagyu akan hilang dan menjadi daging biasa.

Hal lain yang juga membuat daging sapi Wagyu sangat istimena adalah cita rasa yang sangat berbeda jika daging diambil pada bagian tubuh sapi yang berbeda dan tentunya akan memiliki variasi harga yang berbeda lagi walaupun sudah dikategorikan sebagai daging Wayu.

Seperti yang dijelaskan di atas menilik dari katanya Wagyu, daging ini berasal dari sapi khas Jepang yang dikenal dunia sebagai Japanese Black cattle atau dalam bahasa Jepangnya dikenal sebagai sapi Kuroge. 

Empat Jenis sapi yang menghasilkan daging Wagyu. Photo: Live Japan
Empat Jenis sapi yang menghasilkan daging Wagyu. Photo: Live Japan
Tiga jenis sapi Jepang yang menghasilkan daging sekualitas Wagyu adalah sapi Akage, sapi Nihon Tankaku dan sapi Mukaku yang secara resmi dikategorikan dan dicanangkan di tahun 1944 sebagai sapi Wagyu yang dikenal dunia

Bagi Jepang, Sapi Wagyu di Jepang memang sangat spesial dan dilindungi sehingga menyilangkan ke empat jenis sapi Wagyu ini dilarang.

Sapi Wagyu memang bukanlah sapi murni, namun merupakan sapi hasil silangan antara sapi asli jepang sapi Tajima dengan jenis sapi dari Eropa (Bos taurus) di akhir abad ke 19 dan permulaan abad ke 20.

Dari hasil penelitan menunjukkan bawa sifat marbling ini dikontrol oleh banyak gen dan marka genetik untuk sifat marbling pada daging sapi ini sudah ditemukan, sehingga dengan menggunakan marka genetik ini orang dapat menyeleksi sapi yang memiliki daging yang khas ini.

Di Jepang sendiri wilayah yang paling terkenal dengan sapi yang menghasilkan daging Wagyu kualitas premium  adalah di area Kobe yang bernama Hyogo Prefecture, di Mie Prefecture dan Shiga prefecture.

Dalam hal kualitas daging Wagyu ditentukan oleh bagian tubuh sapi mana yang diambil dan kualitas marbling nya.

Bagian tubuh sapai yang berbeda menghasilkan kualitas daging Wagyu yang berbeda. Sumber: Live Japan
Bagian tubuh sapai yang berbeda menghasilkan kualitas daging Wagyu yang berbeda. Sumber: Live Japan
Kualitas daging teratas dikategorikan sebagai kelas A dan diikuti oleh kelas B dan C (yang terendah).  Sedangkan di dalam masing masing kelas terdapat sub kualitas yang diberi angka 1 sampai 5 dimana angka 5 merupakan grade tertinggi dinilai dari segi  kualitas marbling, warna daging, kecerahan, kelembutan dan tesktur dagingnya, warna serta kualitas lemaknya.

Jadi  daging Wagyu kualitas A5 merupakan kualitas daging yang paling tinggi dan tentunya yang paling mahal.

Jika anda berkempatan berkunjung ke Jepang silahkan mencoba mencicipi daging Wagyu yang terkenal ini tapi tentunya jangan lupa bawa dompet yang tebal ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun