Baru baru ini PBB  berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan di Lancet tanggal 14 Juli  2020 lalu menyampaikan prediksi terkait dengan jumlah penduduk dunia 80 tahun mendatang tepatnya  di perhujung abad mendatang di tahun 2100.
Ada hal yang menarik dari profil penduduk dunia di tahun 2100 mendatang, Â tidak seperti yang diperkirakan sebelumnya walaupun terjadi peningkatan penduduk dunia namun ternyata akan terjadi pelambatan kecepatan pertambahan penduduk dunia.
Sebelumnya PBB memprediksi penduduk dunia dalam kurun waktu 2030-2100  yaitu  masing masing akan mencapai 8.5 milyar di tahun 2030, 9,7 milyar di tahun 2050 dan 10.9 milyar  ditahun 2100.
Namun ternyata di tahun 2100 ada hal yang cukup mengejutkan menyebabkan prediksi jumlah penduduk dunia di tahun 2100 tidak seperti yang dinyatakan sebelumnya.
Menurunnya angka prediksi penduduk dunia di tahun 2100 didasarkan pada prediksi penurunan fertilitas dan juga makin banyaknya penduduk yang menua,  di tahun 2100 mendatang diperkirakan penduduk dunia hanya akan mencapai 8,8 milyar orang, yaitu 2 milyar lebih sedikit dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya.
Penduduk Indonesia misalnya yang di tahun 2017 mencapai 258,13 juta orang diperkirakan akan mengalami penurunan menjadi 228,69 juta jiwa di tahun 2100 mendatang
Disamping perlambatan jumlah penduduk, ternyata di tahun 2100 mendatang paling tidak ada 20 negara yang diprediksi penduduknya menciut sebesar 50% jika dibandingkan dengan penduduknya saat ini.
Diantara 20 negara yang penduduknya menciut 50% ini antara lain adalah Jepang, Italia, Polandia, Korea Selatan dan Thailand. Â Masuknya Thailnad sebagai negara yang masuk kategori penduduknya yang menciut memang cukup mengejutkan.
Disamping mengalami penurunan laju pertumbuhan penduduk dunia di penghujung pergantian abad, ada hal yang menarik  dengan perobahan struktur populasi yang tentunya akan mengubah profil  penduduk dunia.
Di tahun 2100 diperkirakan fertilitas  akan mengalami penurunan dan harapan hidup penduduk dunia akan mengalami peningkatan yang akan menyebabkan jumlah anak usia di bawah 5 tahun mengalami penuruan sebanyak cukup siknifikan, yaitu dari 681 juta di tahun 2017 menjadi hanya 401 juta di tahun 2100.
Di lain pihak jumlah penduduk dunia yang berusia di atas 65 tahun akan mencapai 2,37 milyar orang atau sekitar sepertiga penduduk dunia. Tidak hanya sampai disitu saja jumlah penduduk dunia yang mencapai usia di atas 80 tahun akan meningkat tajam dari hanya 140 juta di tahun 2020 menjadi 866 juta orang pada tahun 2100.