Berhasil diabadikannya satu keluarga gorila cross river beserta bayinya  tentunya merupakan berita gembira bagi pelestari satwa langka. Memang sudah lama sekali sub spesies gorilla langka ini disinyalir mengalami masalah dengan reproduksi, penyakit dan perburuan liar sehingga menjadikan gorila ini sebagai satwa langka yang hampir punah.
Gorila dengan nama ilmiah Gorilla gorilla diehli yang memiliki tinggi badan sekitar 1,2 -- 1,67 m dengan rataan bobot badan dewasa sekitar 110- 220 kg ini hidup di hutan tropis dataran rendah di wilayah Kamerun dan Nigeria memang unik karena  diperkirakan  dapat hidup sekilar 35-50 tahun.
Dari segi status kelangkaan gorilla cross river ini masuk kategori jenis yang paling langka dari semua jenis kera yang ada. Saat ini diperkirakan hanya ada sekitar  200-300 ekor gorilla cross river ini di seluruh dunia.  Mengingat status pupulasinya tergolong hampir punah inilah,  membuat orang jarang sekali melihat langsung jenis gorilla langka ini.
Gorila ini memang jarang berinteraksi dengan manusia karena sifatnya yang sangat pemalu, sehingga keberadaan gorilla ini hanya diperkirakan melalui sarang, kororan dan jejak yang ditinggalkannya.
Photo langka yang berhasil diabadikan di salah satu wilayah di pengunungan Mbe di Nigeria pada bulan Juni lalu  ini menunjukkan bahwa gorilla ini masih ada dan berkembang biak dengan ditunjukkan adanya beberapa bayi gorilla dalam satu kelompok.
Upaya untuk mendapatkan photo yang spektakuler ini memang tidaklah mudah. Â Sejak tahun 2012 lalu sudah sekitar 50 kamera disebar oleh kelompok pelestari satwa langka di wilayah hutan rakyat Mbe di Nigeria, di wilayah cagar alam Afi dan juga di wilayah perlindungan gorilla Kagwene di Kamerun. Di kedua wilayah ini diperkirakan sisa gorilla yang masih hidup ini berada di wilayah seluas 12.000 km persegi.
Gorila langka yang  hanya hanya hidup di wilayah hutan yang terpencil dan terisolasi di wilayah Kamerun dan Nigeria memang sudah lama menjadi perhatian  dunia karena disamping statusnya yang hampir punah juga keunikannya jika dibandingkan dengan jenis gorilla lainnya yang ada di muka bumi ini.
Menurunnya populasi gorilla  cross river  memang sangat erat hubungannya dengan konflik sosial dan perang saudara yang berkecamuk di Kamerun dan Nigeria yang tidak berkesudahan dan juga perburuan liar.  Disamping itu  disinyalir gorila jenis ini sangat rentan terhadap penyakit.
Perkawinan antar keluarga dekat yang dikenal dalam ilmu genetika sebagai inbreeding di populasi  gorilla ini diduga sangat umum terjadi sehingga menjadikan populasi ini sangat rentan terhadap fluktuasi iklim dan mengalami penurunan daya hidupnya (fitness).
Bukti keberadaan gorilla cross river ini telah menimbulkan harapan baru bagi pelestari yang  sempat putus asa dan mengkhawatirkan bahwa jenis gorilla yang satu ini sudah semakin langka dan jika tidak ada upaya tertentu akan punah selamanya  dari muka bumi ni.
Perburuan liar memang sudah sangat jarang sekali terjadi pada jenis gorilla ini karena telah ditingkatkannya perlindungan pada gorila. Diharapkan sebagai kompensasi,  "penampakan kembali"  gorila langka ini menimbulkan gairah baru  dunia wisata alam melalui kedatangan wisatawan dan ilmuwan mancanegara karena wisatawan disamping dapat melihat secara langsung jenis gorilla langka ini juga secara langsung dapat berpartisipasi melestarikan  flora dan fauna.
Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H