Kegagalan perjuangan kelompok pro demokrasi yang ingin membatalkan undang undang keamanan nasional kini telah kandas. Salah satu faktor utama yang membuat perjuangan ini kandas adalah bergesernya tuntutan gerakan pro demokrasi dari ketidak setujuan dengan rancangan undang undang ke arah "kemerdekaan"Hong Kong.
Ketika tuntutan ini telah bergeser dan terkontaminasi maka pemerintah Tiongkok sudah tidak dapat mentoleir lagi, dan jika dibiarkan akan menjadi contoh buruk dan merongrong kewibawaan pemerintah Tiongkok.
Kelompok pro demokrasi memang harus banyak belajar situasi politik internasional. Gerakan pro demokrasi ini memang telah mencuri dan mendapat perhatian serta simpati dunia, namun tidak sampai pada dukungan untuk merdeka.
Tiongkok kini memiliki pengaruh besar di dunia yang bermakna bahwa negara lain yang mendukung kemerdekaan Hong Kong akan berpikir berkali kali karena bukan tidak mungkin akan menjadi bumerang bagi negeranya.
Gerakan pro demokrasi harus belajar dari kasus Tibet yang walaupun mendapat dukungan besar dunia untuk penegakan hak asasi manusia dan bahkan dukungan untuk kemerdekaan sekalipun tetap saja tidak berhasil karena makin kuatnya posisi politik yang dimainkan oleh Tiongkok di tatanan internasional
Banyak kalangan yang melupakan bahwa tidak semua warga Hong Kong menentang pemerintah Tiongkok namun sebagian dari masyarakat Hong Kong pro pemerintah Tiongkok. Hal ini dibuktikan dengan adanya demo tandingan melawan demo pro demokrasi.
Beberapa negara seperti Inggris dan Amerika memang telah menawarkan warga Hong Kong terutama yang aktif melakukan demo gerakan demokrasi menjadi warga khusus negara tersebut, namun tampaknya tidak akan banyak warga Hong Kong yang berani mengambil langkah ini karena sistem kekeluargaan yang sangat kental bagi etnis Tiongkok ini.
Artinya bagi yang berkeinginan untuk menjadi warga khusus negara lain seperti Inggris dan Amerika harus meninggalkan keluarga intinya di Hong Kong.
Hong Kong kini memasuki era new normal demokrasi yang tentunya akan mengalami guncangan di awal diberlakukannya hukum keamanan nasional ini, namun seriing dengan berjalannya waktu tampaknya warga Hong Kong akan mulai terbiasa dengan kekangan demokrasi ini dan kembali akan hidup normal di bawah pengaruh kuat pemerintah Tiongkok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H