Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Benarkah OTG Berperan Besar dalam Penyebaran Covid-19?

16 Juni 2020   20:18 Diperbarui: 16 Juni 2020   20:38 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: CGTN.com

Di tengah masyarakat Orang Tanpa Gejala (OTG)  ditengarai sebagai salah satu sumber utama penyebaran Covid-19, benarkah?

Untuk memahami posisi OTG ini kita perlu mengetahui  3 kategori  badan kesehatan dunia (WHO) terkait orang terpapar Covid-19, yaitu:   (1)  OTG, orang yang sama sekali tidak menunjukkan gejala,  (2) orang yang menurut hasil test  positif tapi belum memperlihatkan gejala, namun dengan berjalannya waktu gejalanya mulai muncul dan (3) orang yang menunjukkan gejala ringan, namun tidak menyadari bahwa dirinya terdampak Covid-19.

Menurut WHO sampai saat ini peran OTG dalam penyebaran Covid 19 masih belum jelas dan masih menjadi tanda tanya besar.

Minggu ini, pakar kesehatan WHO menyatakan bahwa dengan jumlah sampel pengamatan yang masih relatif  kecil mengatakan  bahwa orang yang memiliki gejala Covid-19 berperan lebih besar dalam penyebaran virus ini dibandingkan dengan OTG mengingat sampai saat ini yang diketahui bahwa penyebaran utama virus ini melalui  droplet.

Dari hasil penelitian ini didapat hasil bahwa OTG sangat jarang menyebarkan virus ini ke orang lain, namun perlu diingat juga bahwa walaupun orang yang menunjukkan gejala terpapar Covid-19 lebih menular, namun sebelum orang ini menunjukkan gejala virus ini dapat saja menyebarkan virus.

Pakar kesehatan WHO juga mengungkap bahwa data hasil tracking yang intensif yang didapat dari berbagai negara menunjukkan bahwa orang yang pernah kontak dengan OTG sangat jarang menunjukkan gejala Covid-19. Namun dalam kasus lain yang lebih kecil terdapat juga data bahwa orang yang pernah kontak dengan OTG ada yang menunjukkan gejala Dovid-19 ini. 

Jadi dari data tracking ini masih belum dapat ditarik kesimpulan yang jelas  apakah memang betul OTG berperan besar dalam penyebaran covid-19 ini.

Hasil penelitian lain yang dipublikasikan di the Chinese Journal of Epidemiology minggu ini menunjukkan bahwa daya penularan OTG hanya sekitar 30% jika dibandingkan dengan orang yang menunjukkan gejala.

Pernyataan pakar kesehatan WHO ini memang menjadi pertanyaan bagi pakar kesehatan lainnya terutama pakar epidemiology yang mengungkapkan data bahwa lockdown yang dilakukan oleh hampir semua negara di dunia secara signifikan mengurangi penyebaran Codiv-19 ini.

Data penurunan angka penyebaran covid-19 selama lockdown ini menguatkan hipothesis bahwa OTG pun turut  berperan dalam penyebaran Covid-19 ini, namun seberapa besar peran OTG dalam penyebarannya masih menjadi misteri.

Pertanyaan yang paling mendasar untuk menjawab kekhawatiran OTG turut berperan dalam penyebaran Covid -19 ini adalah seberapa   besar jumlah  OTG ini ? Dan pertanyaan ini menjadi penting untuk melihat seberapa besar peran OTG ini, jika benar kelompok ini berperan dalam penyebaran.

Sebagai contoh di Inggris dari hasil tes yang telah dilakukan jumlah orang yang positif dan menunjukkan gejala hanya 29% saja, artinya sebagian besar tergolong kelompok OTG.

Data lain yang juga dari hasil contact tracing menunjukkan bahwa OTG jarang sekali menjadi sumber penularan.  Penularan terjadi jika orang yang terpapar Covid-19 in mulai menunjukan gelaja ringan.

Orang yang terpapar Covid-19 ini setelah 3 hari dari mulai timbulnya  gejala baru akan terdeteksi virus di tubuhnya dalam jumlah yang memadai dan mulai berperan dalam penyebaran virus ini, terutama sehari sebelum timbulnya gejala dan sesudah timbulnya gejala.

Jadi sebenarnya menurut pakar kesahatan ini fase yang paling krusial dalam penyebaran virus ini adalah fase sebelum timbulnya gejala dan disinlah pentingnya melacak penderita ini yang masuk kategori ini dan mengisolasinya.

Menurut pakar virology orang yang menurut hasil tes positif tidak dapat menggambarkan seberapa besar jumlah virus yang ada di dalam tubuhnya. Namun penderita yang batuk dan bersin lah yang paling berperan dlam penyebaran virus ini.

Sampai saat ini dari berbagai hasil penelitian peran OTG dalam penyebaran covid-19 ini belum jelas, namun dengan memahami penyebaran virus ini tampaknya OTG berperan lebih  kecil jika dibanding dengan peran orang yang sudah menunjukkan gejala karena penyebaran utama dari virus ini adalah melalui droplet.

Dalam situasi yang tidak pasti inilah  WHO menganjurkan kita semua  untuk memakai masker dalam menjalani aktivitasnya dan mencuci  tangan untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini.

Rujukan: Satu, Dua, Tiga, Empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun