Akhir  akhir ini  mengkonsumsi  susu A2 menjadi tren gaya hidup tersendiri karena dipercaya jika dikonsumsi akan memberikan efek tertentu  yang mendukung kebugaran tubuh.
Mengenal Susu A2
Namun tahukah anda susu merupakan salah satu produk peternakan sangat bermanfaat bagi kesehatan karena kandungan gizinya yang lengkap dan mudah diserap. Â Oleh sebab itu susu dan produk turunannya sangat digemari masyarakat tidak hanya karena kelengkapan gizinya namun juga karena aroma dan rasanya yang khas.
Nilai gizi, aroma dan rasa susu sangat tergantung pada jenis sapi yang menghasilkannya. Di Indonesia sebagian besar susu dihasilkan oleh jenis sapi Frisian Holstein (FH) yang dikenal oleh masyarakat sebagai sapi hitam putih, Â Namun di berbagai negara banyak jenis sapi lain yang diternakkan untuk menghasilkan susu dengan kandungan gizi tertentu.
Sebagai contoh jenis sapi Jersey dikenal dengan sapi yang menghasilkan kandungan lemak susu tinggi sehingga susu nya sangat cocok untuk dibuat produk turunannya seperti  mentega dan keju. Susu kerbau dan susu kambing juga memiliki kekhasan tersendiri dan juga komposisi gizinya.
Dalam kurun waktu 10 Â tahun terakhir ini produk susu terutama yang dikhususkan untuk kesehatan sudah lebih spesifik lagi pengolongannya karena sudah diproduksi berdasarkan golongan dan tipe protein yang dikandungnya.
Sebagai contoh susu A2 Â mulai dikenal masyarakat dunia pada tahun 2000. Jenis susu ini dihasilkan oleh sapi perah biasa namun produk susu nya mengandung tipe protein yang berbeda karena dihasilkan oleh sapi yang memiliki genetik tersendiri.
Keberadaan sapi yang menghasilkan jenis susu A2 ini tentunya menambah variasi jenis susu yang beredar di pasaran yang dapat dikonsumsi masyarakat dengan keunggulan tertentu.
Benarkah susu A2 lebih unggul?
Istilah A1 dan A2 yang digunakan untuk menggolongkan susu terkait dengan jenis protein tertentu yang dikandung oleh susu dan dihasilkan oleh jenis sapi tertentu.
Susu A1 (susu segar jenis yang umumnya ada di pasaran)  jika  dikonsumsi akan terurai asam amino dan peptida yang dalam dunia ilmiah dikenal dengan beta-casomorphin atau BCM-7.  Banyak kalangan yang berpendapat  bahwa peptida  ini dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti autis,  schizophrenia, diabetes  type 1 dan penyakit jantung (sumber).
Pertanyaan yang timbul selanjutnya adalah benarkah klaim  seperti ini?
Dari hasil Analisa di laboratorium A1 dan A2 merupakan jenis protein yang masuk dalam golongan casein yang ditemukan sekitar 63,33% pada susu manusia dan 80 % pada susu sapi.
Protein A1 dan A2 sebenarnya hampir sama karena keduanya memiliki sekitar 209 asam amino yang menjadi komponen utama protein.
Perbedaan kedua jenis protein susu ini terdapat pada rantai asam amino  urutan ke 67.  Pada posisi ini A1 memiliki asam amino histidine, sedangkan A2 mengandung asam amino proline (sumber)
Jadi pada ururan asam amino ke 67 inilah susu A1 mengalami perubahan dan jika dikonsumsi poteinnya akan terurai dan mengahasilan peptida BCM-7.
Walaupun pada manusia belum didapat  bukti yang menyakinkan, BCM-7 pada hewan mempengaruhi aktivitas saluran pencernaan dan dapat menimbulkan imflamasi pada saluran pencernaan
Hasil penelitian yang dilakukan Stewart Truswell pada tahun 2005 menunjukkan bahwa protein beta-casein susu A1 tidak terbukti menyebabkan diabetes tipe 1 ataupun penyakit jantung.
Klaim lainnya yang menyatakan bahwa protein beta-casein yang dikandung susu A1 sebagai penyebab autis  dan schizophrenia lebih pada klaim spekutif bukan atas dasar bukti ilmiah yang komprehensif. Hasil penelitian yang sama juga didukung oleh the European Food Safety Authority yang dipublikasikan pada tahun 2009 lalu.
Jika memang susu A1 dan susu A2 ini hampir sama, mengapa di pasaran susu A2 diklaim  sebagai susu yang lebih sehat?
Saat ini susu A2 memang dipromosikan untuk dikonsumsi karena ramah dengan saluran pencernaan.  Susu A2 dipromosikan sebagai jenis susu alternatif  bagi orang yang mengalami gangguan pencernaan atau ketidak nyamanan pada saluran pencernaan jika mengkonsumsi susu biasa alias susu A1.
Namun klaim bahwa susu A2 lebih cocok bagi orang yang mengalami gangguan pencernaan jika mengkonsumsi susu biasa hanya didasarkan dari beberapa penellitian saja, belum dibuktikan secara komprehensif secara ilmiah.
Terlepas dari perdebatan terkait manfaat susu A2, yang jelas apapun jenis susunya, susu merupakan salah satu jenis pangan  yang kaya gizi terutama kalsium susu yang yang sangat bermanfaat bagi kesehatan kita dan mudah diserap oleh tubuh untuk menjaga kebugaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H